news-card-video
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Potensi Besar Agro Eduwisata di Tengah Pencakar Langit Jakarta

26 Agustus 2022 17:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama anak PAUD SPS Negeri Sukapura Cerdas melakukan panen dan tanam Anggur bersama di Vezo Grape Farm, SPBU Tenan Cilincing, Jakarta Utara, pada 22 Juli 2022. Foto: Instagram/@sudinkpkp.jakut
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama anak PAUD SPS Negeri Sukapura Cerdas melakukan panen dan tanam Anggur bersama di Vezo Grape Farm, SPBU Tenan Cilincing, Jakarta Utara, pada 22 Juli 2022. Foto: Instagram/@sudinkpkp.jakut
ADVERTISEMENT
Konsep wisata edukasi berbasis pertanian bukan sebuah hal baru dalam dunia pariwisata. Konsep serupa biasanya dipakai oleh pemerintah daerah yang memiliki bentang alam lahan pertanian yang luas.
ADVERTISEMENT
Namun, di tengah gedung-gedung pencakar langit di Jakarta, masih ada lahan terbuka yang efektif untuk menjadi pusat pertanian perkotaan.
Contohnya saja kebun anggur yang menjadi salah satu wisata Agro Eduwisata di Cilincing, Jakarta Utara. Siapa sangka buah-buahan yang bukan varietas asli Indonesia itu bisa tumbuh subur di lahan yang cenderung kering dan panas.
“Kan enggak terbayang Cilincing dan anggur sebagai kombinasi. Cilincing biasanya diasosiasikan panas, gersang. Anggur diasosiasikan sejuk, teduh, tinggi. Dan sekarang justru di Cilincing tumbuh anggur dengan variasi 70 jenis anggur,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan saat mengunjungi Agro Eduwisata Vezo Grape Farm, Jumat (22/7).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama anak PAUD SPS Negeri Sukapura Cerdas melakukan panen dan tanam Anggur bersama di Vezo Grape Farm, SPBU Tenan Cilincing, Jakarta Utara, pada 22 Juli 2022. Foto: Instagram/@sudinkpkp.jakut
Kini, Vezo Grape Farm dikelola oleh 1.200 peserta yang tergabung dalam komunitas petani anggur. Di sana mereka difasilitasi pembelajaran untuk mengembangkan varietas hingga 70 jenis anggur.
ADVERTISEMENT
Terkait potensi ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (DKPKP) Suhairini Eliawati menyatakan, pengembangan agro eduwisata ini memang ditujukan untuk melibatkan masyarakat secara langsung.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama anak PAUD SPS Negeri Sukapura Cerdas melakukan panen dan tanam Anggur bersama di Vezo Grape Farm, SPBU Tenan Cilincing, Jakarta Utara, pada 22 Juli 2022. Foto: Instagram/@sudinkpkp.jakut
“Pengembangan kegiatan pertanian perkotaan adalah salah satu tujuan Pemprov DKI Jakarta di mana kegiatan tersebut dilakukan oleh berbagai unsur, mulai dari anak sekolah, kelompok pemuda, kelompok warga, sekolah, perkantoran, pemerintahan, hingga unsur unsur lainnya,” ujar Suhairini kepada kumparan.
Kini sudah ada 21 lokasi agrowisata di DKI Jakarta yang telah dikembangkan sejak 2019 lalu. Sebagian lokasi pertanian perkotaan tersebut dapat dioptimalkan menjadi destinasi wisata Agro Eduwisata di tengah kota Jakarta.
Manfaat Agro Eduwisata
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama anak PAUD SPS Negeri Sukapura Cerdas melakukan panen dan tanam Anggur bersama di Vezo Grape Farm, SPBU Tenan Cilincing, Jakarta Utara, pada 22 Juli 2022. Foto: Instagram/@sudinkpkp.jakut
Selain dikelola langsung oleh Pemprov DKI Jakarta, Agro Eduwisata ini juga dikembangkan oleh pihak swasta. Saat ini ada 15 kebun bibit yang dikelola oleh DKPKP untuk menjadi tempat berwisata baru.
ADVERTISEMENT
Menurut Suhairini, pengembangan Agro Eduwisata ini merupakan salah satu langkah bijak untuk mengelola Ruang Terbuka Hijau (RTH) di DKI Jakarta. Selain bermanfaat untuk lingkungan, hasilnya juga bisa dirasakan secara nyata oleh masyarakat.
“Masyarakat bisa berwisata sambil belajar tentang pertanian (agro) adalah kegiatan utama yang dapat dilakukan. Kegiatan lain yang bisa dilakukan di antaranya adalah olahraga, pentas seni budaya, seminar, dan lain-lain,” tuturnya.
Edukasi tentang kepedulian terhadap lingkungan sekitar dalam kesejahteraan hewan dan urban farming untuk penganekaragaman konsumsi pangan kepada Siswa SD Muhammadiyah 21 Jakarta Pusat (22/6). Foto: Instagram/@dkpkp.jakarta
Meskipun sedang disiapkan menjadi objek wisata, Agro Eduwisata masih bisa diakses oleh masyarakat secara cuma-cuma. Hingga saat ini, DKPKP belum mematok harga untuk kunjungan wisata ini.
“Untuk saat ini belum ada biaya yang dibebankan kepada warga yang berkunjung ke lokasi Agro Eduwisata di aset milik Pemprov DKI Jakarta. Untuk ke depan memungkinkan untuk diperlakukan tarif masuk pada saat kondisinya sudah memungkinkan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Potensi Agro Eduwisata Sebagai Wisata Komersial
Edukasi tentang kepedulian terhadap lingkungan sekitar dalam kesejahteraan hewan dan urban farming untuk penganekaragaman konsumsi pangan kepada Siswa SD Muhammadiyah 21 Jakarta Pusat (22/6). Foto: Instagram/@dkpkp.jakarta
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani berpendapat, menjadikan lokasi Edu Agrowisata sebagai wisata komersial memang memungkinkan untuk dilakukan.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, Rani lebih memprioritaskan kualitas lokasi Agro Eduwisata ketimbang menjadikannya lahan komersial. Dengan demikian yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta adalah suatu hal yang tepat.
“Lihat saja memungkinkan untuk komersial atau bagaimana sebaiknya manajemennya ke depan. Semangat membangun sebuah lahan perkebunan di Jakarta saja dulu sambil melihat perkembangan dan animo masyarakatnya,” saran Rani saat dihubungi oleh kumparan, Kamis (25/8).
Meski Rani mengaku belum pernah mengunjungi satu pun lokasi Agro Eduwisata di Jakarta, menurutnya konsep pemanfaatan RTH ini adalah suatu hal yang unik dan tidak biasa.
ADVERTISEMENT
Sebab, biasanya Agro Eduwisata berlokasi di lahan pertanian yang luas, bukan di tengah gedung-gedung tinggi.
“Walau terdengar heran pasti buat masyarakat, karena apakah masih ada lahan yang mumpuni untuk kebun buah di DKI Jakarta, semangat harus tetap terdepan. Salah satu bukti contoh di Setu Babakan, ada pohon sukun dan alpukat yang sangat enak buahnya,” pungkasnya.
Edukasi tentang kepedulian terhadap lingkungan sekitar dalam kesejahteraan hewan dan urban farming untuk penganekaragaman konsumsi pangan kepada Siswa SD Muhammadiyah 21 Jakarta Pusat (22/6). Foto: Instagram/@dkpkp.jakarta