Potensi Gempa Kuat dari Sesar Opak dan Zona Megathrust yang Menghantui Yogya

1 Agustus 2023 17:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BMKG Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. Foto: BMKG
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BMKG Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. Foto: BMKG
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala BMKG Prof Dwikorita Karnawati menjelaskan Sesar Opak dan Megathrust di pantai selatan masih aktif. Oleh karena itu, pelatihan kebencanaan kepada masyarakat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak boleh putus.
ADVERTISEMENT
"Kalau Sesar Opak ini memang aktif belum berhenti masih aktif. Namun di selatan juga ada megathrust, nah ini juga masih aktif," kata Dwikorita usai pembukaan ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX) 2023 di Royal Ambarrukmo, Kabupaten Sleman, Selasa (1/8).
Dwikorita mengatakan mulai tampak gejala peningkatan aktivitas kegempaan.
"Peluang periode ulang untuk terjadi gerakan lagi atau pengunciannya mulai lepas ini kok gejalanya aktivitas kegempaannya itu mulai meningkat. Sehingga memang kesiapsiagaan atau persiapan harus tidak lekang oleh zaman," katanya.
Generasi terdahulu menurut Dwikorita sudah mendapatkan pelatihan soal kebencanaan maka generasi yang saat ini juga harus terus dilatih.
"Kegiatan ini (ARDEX) agar kesiapan berlaku sustainable," bebernya.
Dia menjelaskan gempa 6 Magnitudo di selatan Kabupaten Bantul belum lama ini hanya menyebabkan kerusakan ringan. Ini salah satunya berkat antisipasi yang cukup baik.
ADVERTISEMENT
"Kalau di kabupaten provinsi lain kekuatan sekian dan kedalaman kurang lebih sama, itu rusaknya masif. Namun kemarin tidak ada, hanya ringan dan sangat ringan. Berarti Yogyakarta sudah antisipasi patahan Sesar Opak Oyo. Ini mohon terus dikuatkan," katanya.
Terkait potensi Megathrust, tahun lalu Dwikorita juga pernah menyampaikan hal serupa. Ia menyebut potensi gempa 8,7 magnitudo di selatan Jawa bukanlah ramalan semata.
Tak cuma gempa, ada potensi tsunami setinggi 8-10 meter yang bisa menghantam pantai Selatan Jawa.
“Kita ini di wilayah Indonesia yang rawan gempa bumi, termasuk juga di Kabupaten Cilacap,” ungkap Dwikorita, seperti dikutip dari Antara pada Agustus 2022.
“Ini bukan prediksi, bukan ramalan, belum tentu terjadi. Itu bukan hanya analisis pakar gempa bumi dan tsunami dengan memperhitungkan kemungkinan terburuk.”
Ilustrasi gempa bumi. Foto: MuhsinRina/shutterstock
Soal Sesar Opak
ADVERTISEMENT
Sesar Opak merupakan sesar yang berada di sekitar Sungai Opak, di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sungai Opak sendiri berhulu di Gunung Merapi, lalu mengalir ke selatan dengan muara menghadap ke langsung ke Samudra Hindia di Pantai Samas, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sesar Opak ini berarah timur laut-barat daya, searah relatif dengan Sungai Opak.
Sesar Opak ini jugalah yang menyebabkan gempa dahsyat di Yogyakarta pada 2006. Gempa 5,6 magnitudo berdurasi 57 detik pada 27 Mei 2006 itu menewaskan 6.234 orang.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan acara ARDEX ini Indonesia kebagian untuk menggelar sebuah pelatihan penanganan bencana. Lalu, diputuskan satu kasus yang ada di Indonesia, yaitu keberadaan dari patahan Sesar Opak.
"Karena Yogya ini tidak hanya Sesar Opak saja yang menjadi masalah, ada gunung merapi yang sangat aktif, dan juga ada kemungkinan terjadi tsunami yang berkaitan dengan keberadaan Yogya yang berada di tepian Samudra Hindia, oleh karena itu tempat ini kita anggap sangat ideal untuk menunjukkan simulasi," katanya.
ADVERTISEMENT