news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Potret Doni Monardo saat Muda Ditampilkan di Pemberian Gelar Doktor HC IPB

27 Maret 2021 11:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret Doni Monardo. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Potret Doni Monardo. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kepala BNPB, Letjen Doni Monardo, dianugerahi Doktor Honoris Causa atau Doktor Kehormatan di bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam (SDA) dan Lingkungan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB). Sepak terjang Doni Monardo dinilai berkontribusi terhadap pengelolaan SDA dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Pemberian gelar Doktor Kehormatan ini dibuka dengan orasi ilmiah dari Rektor IPB Arif Satria. Ia membeberkan alasan pemberian gelar tersebut terhadap Doni Monardo, salah satunya karena berhasil meredam konflik di Maluku dengan program SDA dan lingkungan.
Setelahnya, giliran Ketua Promotor Doktor Honoris Causa Kehormatan Doni Monardo, Hadi Susilo Arifin, yang memberikan orasi ilmiahnya. Di awal pemaparan, ada hal yang menarik yang disampaikan oleh Hadi, yakni terkait riwayat hidup Doni Monardo.
Potret Doni Monardo. Foto: Dok. Istimewa
Ada 31 catatan karier Doni Monardo yang ditayangkan Hadi. Mulai dari Doni Monardo lulus akademi militer pada 1985, menjadi Danton Kopassus, Danrem 061/Surya Kencana Bogor pada 2010, Danjen Paspampres 2012, hingga Kepala BNPB di 2019.
Menariknya, ada potret Doni Monardo yang ditampilkan di samping panjangnya riwayat hidup sang jenderal bintang 3 itu. Terlihat potret Doni Monardo saat muda mengenakan kemeja dan jaket, berseragam TNI, Berbaret Merah Kopassus, berfoto bersama keluarga hingga mengenakan rompi BNPB.
ADVERTISEMENT
Sementara, terkait dengan gelar Doktor Kehormatan, Arif Satria menyinggung soal gagasan emas biru dan emas hijau Doni Monardo saat menjabat sebagai Pangdam XVI/Pattimura. Gagasan ini dinilai berhasil meredam konflik di Maluku.
Potret Doni Monardo. Foto: Dok. Istimewa
Diketahui, gagasan ini mengajak kelompok mantan separatis, kaum radikal, bahkan kelompok-kelompok antar-desa yang bertikai untuk bisa bergotong royong membangun dan memanfaatkan sumberdaya alam.
Gagasan Emas Biru merupakan program budidaya perikanan dengan mengajak peran serta masyarakat. Sedangkan Emas Hijau adalah program untuk mengembalikan kejayaan rempah rempah Maluku dalam bentuk budidaya lahan oleh masyarakat.
"Apa yang dilakukan oleh bapak Letjen Doni Monardo dengan gagasan emas biru, emas hijau, telah sukses menjadi peredam konflik di Kepulauan Maluku, dan ini merupakan langkah yang baik sekali dalam menciptakan stabilitas sosial dengan pengelolaan lingkungan dan SDA secara adil," kata Arif.
Doni Monardo bersama keluarganya. Foto: Dok. Istimewa
Hal itu menjadi salah satu alasan mengapa IPB memberikan gelar Doktor Kehormatan bagi Doni Monardo.
ADVERTISEMENT
"Di sinilah letak argumen mengapa IPB memberikan Doktor Kehormatan, Doktor Honoris Causa kepada bapak Letjen Doni Monardo berkaitan dengan isu-isu yang tadi saya sampaikan," kata Arif.
Sementara, dalam pembukaan orasi ilmiahnya, Doni Monardo sempat terisak dan mengeluarkan air mata. Momen itu terjadi saat ia mengucapkan terima kasih atas gelar Doktor Kehormatan yang disematkan kepada dirinya.
"Saya akan mempertanggungjawabkan penghargaan dan kepercayaan yang diberikan IPB kepada saya ini," ujar Doni terisak. Doni terdiam sejenak.
Institut Pertanian Bogor menganugerahkan gelar doktor homoris causa kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo. Foto: BNPB
Audiens kemudian memberikan tepuk tangan kepada Doni Monardo. Seperti diketahui, Doni Monardo di berbagai kesempatan tak pernah menitikan air mata, khususnya air mata haru saat ia mendapatkan gelar honoris causa dari IPB ini.