Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Potret Evakuasi Korban Gempa dan Tsunami di Palu
30 September 2018 5:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Gempa bumi dengan kekuatan 7,4 magnitudo mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala di Sulawesi Tengah, Jumat (28/9). Gempa yang disusul dengan gelombang tsunami itu menyebabkan setidaknya 405 orang tewas dan 150 orang lainnya mengalami luka. Namun, jumlah korban diperkirakan masih akan terus bertambah.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan foto yang di-post politisi PKB Abdul Kadir Karding di akun Twitternya terlihat jenazah korban gempa yang belum dievakuasi dan masih diletakkan di pinggir jalan.
Tidak hanya itu, akibat kekurangan kantong jenazah, Tim SAR terpaksa membungkus korban tewas menggunakan kantong plastik. Menurut kesaksian seorang warga Palu, Mardianto, jumlah korban meninggal sebanyak 384 orang yang berhasil ditemukan, tidak sebanding dengan kantung jenazah yang tersedia. Akibatnya, jenazah terpaksa diangkut ke RS. Bhayangkara dengan menggunakan kantung plastik.
Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, diperkirakan korban jiwa akan terus bertambah. Pasalnya, sampai saat ini Tim SAR masih kesulitan melakukan upaya evakuasi akibat keterbatasan alat dan padamnya jaringan listrik. Jumlah korban di Kabupaten Donggala dan Sigi juga masih belum diketahui akibat terputusnya jalur komunikasi.
ADVERTISEMENT
"Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah selain itu semua daerah yang terkena bencana terjangkau, alat berat diperlukan, personil SAR juga harus ditambah," kata dia.
Alat berat diperlukan untuk membantu evakuasi korban yang masih terjebak di reruntuhan bangunan. Menurut Kepala Basarnas, M Syaugi, terdapat sekitar 50-60 orang yang masih terjebak di reruntuhan Hotel Roa-Roa di Kota Palu.
Sementara itu, akibat gempa. ratusan pasien di Rumah Sakit Kota Palu mesti dirawat di halaman rumah sakit. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi korban akibat terjadinya gempa susulan. "Korban gempa 7.7 SR sebagian dirawat di luar rumah sakit mengantisipasi gempa susulan. Kondisi pasien dan korban di depan rumah sakit Kota Palu," kata Sutopo dalam cuitannya di Twitter.
ADVERTISEMENT