PPATK Ungkap Modus Baru Bandar Tampung Transaksi Judi Online

6 November 2024 13:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana pada Rapat Koordinasi PPATK Tahun 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, (19/1/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana pada Rapat Koordinasi PPATK Tahun 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, (19/1/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
PPATK mengungkap transaksi judi online masih terus meningkat. Kini, para bandar punya cara baru dalam menampung uang transaksi judi online.
ADVERTISEMENT
"Pada saat ini rata-rata bandar judol melakukan transaksi dengan mereka yang kecil sehingga dia pecah dulu, satu rekening bandar bisa angkanya tinggi. Sekarang dia pecah dengan angka yang kecil," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11).
Karena itu pula, jumlah transaksi judi online belum juga menunjukkan angka penurunan. Bila dibandingkan dengan tahun 2023, angkanya masih naik.
Paparan PPATK di Komisi III DPR terkait judi online. Foto: Youtube/ TV Parlemen
"Ini kalau kita bicara tahun 2023, kalau bicara transaksi perputaran judol per semester I saja sudah menyentuh Rp 174 triliun, saat ini semester II, PPATK melihat sudah Rp 283 triliun," tutur Ivan.
"Atau bahkan lebih dari 1 tahun penuh di tahun 2022 artinya ada kecenderungan naik sampai 237%," tambah dia.
Paparan PPATK di Komisi III DPR terkait judi online. Foto: Youtube/ TV Parlemen
Bahkan, saat ini, akses judi online semakin mudah. Pemainnya pun usianya sudah semakin muda.
ADVERTISEMENT
"Umur pemain judi online cenderung semakin merambah ke usia terendah usia kurang dari 10 tahun ini kita melihat. Jadi populasi demografi pemainnya semakin berkembang," ungkap dia.
"Jadi kalau dulu orang melakukan judi online transaksinya angkanya juta juta. Nah sekarang bisa Rp 10.000 kita sudah melihat ada seorang bisa judol. Itu yang membuat transaksi semakin masif," ucap dia.