PPDB SMA Semarang: 69 Piagam Palsu yang Dikirim Calon Siswa Dianulir

10 Juli 2024 21:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegawai melayani wali siswa calon peserta didik baru yang mengantre untuk konsultasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi di kantor Dinas Pendidikan Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (3/7/2023). Foto: Maulana Surya/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pegawai melayani wali siswa calon peserta didik baru yang mengantre untuk konsultasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi di kantor Dinas Pendidikan Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (3/7/2023). Foto: Maulana Surya/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemprov Jateng resmi menganulir piagam palsu yang digunakan untuk mendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA-SMKN favorit di Kota Semarang. Dengan keputusan ini, maka piagam palsu itu tidak akan ada bobot nilainya.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini, ada salah satu SMPN di Kota Semarang yang mengeluarkan piagam palsu hasil kejuaraan marching band di Malaysia. Sebenarnya tim dari SMP tersebut memang benar-benar ikut kejuaraan, namun hanya meraih juara 3 sedangkan di ijazah tertulis juara 1.
"Hasil pemeriksaan piagam berjenjang, kejuaraan internasional di Malaysia Championship tahun 2022 itu diragukan keabsahannya sehingga tidak bisa digunakan di komponen nilai akhir jalur prestasi," kata Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, di kantornya, Selasa (10/7).
Ia mengatakan pihaknya sudah membentuk tim gabungan yang terdiri dari inspektorat, organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jateng, Ombudsman, hingga Kementerian Pendidikan untuk mengusut kasus ini.
"Sudah meminta keterangan dari wali murid, pihak sekolah, komite, pembina dan pelatih marching band, Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Jateng," jelas Nana.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kata Nana, pihaknya masih memburu pelatih marching band berinisial S yang tiba-tiba menghilang. Padahal S adalah saksi kunci dalam kasus pemalsuan piagam ini.
"Yang bersangkutan bukan guru, PNS, tapi orang sipil sebagai pelatih dari marching band yang berinisial S. Saat ini sudah mencari di kos dan rumah orang tua masih dalam pencarian. Masalah pidana kami serahkan ke polisi," ujar Nana.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah Uswatun Hasanah. Foto: Dok. Istimewa
Sementara itu, Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah, menyebut ada 69 piagam palsu yang diduga digunakan untuk mendaftar di sejumlah sekolah. Yakni di SMAN 3 Semarang, SMAN 1 Semarang, SMAN 5 Semarang, SMAN 6 Semarang, SMAN 14 Semarang, SMKN 6 Semarang, dan SMKN 7 Semarang.
"Tiga poin prestasi jalur internasional di Malaysia tak bisa pakai sebagai komponen penambahan nilai. Tapi masih bisa (daftar atau sekolah di negeri). Karena piagam sifatnya kan tambahan (poin) jalur prestasi itu utama nilai rapor semester 1-5," kata Uswatun.
ADVERTISEMENT