PPI: Paskibraka Perempuan Pakai Jilbab Tak Bakal Ganggu Tugas

14 Agustus 2024 15:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan bendera kepada pembawa baki Paskibraka Salma El Mutafaqqiha Putri Achzaabi (kiri) dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-74 Tahun 2019 di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8). Foto: ANTARAFOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan bendera kepada pembawa baki Paskibraka Salma El Mutafaqqiha Putri Achzaabi (kiri) dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-74 Tahun 2019 di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8). Foto: ANTARAFOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI) menyampaikan pernyataan sikapnya terkait kabar anggota Paskibraka 2024 perempuan yang diminta copot jilbab. Kabar ini sempat ramai diperbincangkan dan menjadi perhatian publik.
ADVERTISEMENT
Tercatat ada 18 anggota Paskibraka perempuan yang awalnya mengenakan jilbab, namun saat dikukuhkan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara IKN, Selasa (13/8/2024) kemarin tidak mengenakan jilbab.
Ketua Umum PPI Gousta Feriza menegaskan bahwa saat bertugas, anggota Paskibraka perempuan sejatinya tak terganggu dengan penggunaan jilbab tersebut.
"Saya rasa tidak mengganggu, justru malah makin cantik pakai hijab, ya," katanya kepada wartawan, di Sekretariat PPI Pusat, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (14/8).
Presiden Joko Widodo menyerahkan duplikat bendera pusaka kepada Paskibraka Tarrisa Maharani Dewi saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-74 Tahun 2019 di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
"Bahkan sebelum-sebelumnya pembawa baki banyak yang pakai [jilbab], jadi tidak ada yang mengganggu mereka," jelas dia.
Wakil Ketua Umum PPI Amelia Ivonila Ilahude juga berbagi pengalamannya saat bertugas sebagai anggota Paskibraka 2002.
Ia menyebut, angkatannya saat itu justru menjadi pelopor untuk menggunakan jilbab.
ADVERTISEMENT
"Pada tahun 2002, pada saat saya bertugas di Istana Negara itu memang kami angkatan 2002 kami menjadi pelopor dari Provinsi Aceh. Jadi, setelah itu tetap diperbolehkan memakai hijab," ujar Amelia.
"Itu 2002, ya, angkatan saya pelopor dari Provinsi Aceh. Jadi, menurut saya tidak ada masalah memakai hijab [anggota] Paskibraka," imbuhnya.
Anggota Paskibraka 2024 asal Sumatera Utara Violetha Agryka Sianturi mencium Bendera Merah-Putih dalam pengukuhan Paskibraka Tingkat Pusat 2024 di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Sebelumnya, ramai Paskibraka 2024 perempuan tak mengenakan jilbab saat dikukuhkan oleh Presiden Jokowi di IKN pada Selasa (13/8). Padahal saat pelatihan, anggota Paskibraka 2024 yang perempuan itu selalu menggunakan jilbab.
Sejumlah foto juga menyebar di media sosial, tak ada Paskibraka 2024 perempuan yang berhijab. Padahal, diketahui ada beberapa daerah yang perwakilan Paskibraka perempuannya mengenakan jilbab.
Dalam acara pengukuhan Paskibraka 2024 di Istana Negara IKN maupun saat berfoto bersama Presiden Jokowi pada Selasa (13/8), terlihat tak ada seorang pun anggota Paskibraka perempuan yang berjilbab.
ADVERTISEMENT