PPIH dan Masyariq Sepakat Tak Masukkan Jemaah Lain ke Tenda Arafah dan Mina

7 Juni 2024 16:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan Masyariq menggelar pertemuan jelang puncak haji, Kamis (6/6/2024) malam. Foto: Salmah Muslimah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan Masyariq menggelar pertemuan jelang puncak haji, Kamis (6/6/2024) malam. Foto: Salmah Muslimah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan Masyariq menggelar pertemuan jelang puncak haji, Kamis (6/6/2024) malam. Mereka sepakat untuk tidak memasukkan jemaah selain haji reguler ke tenda di Arafah dan Mina.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan ini menjadi komitmen bersama antara PPIH Arab Saudi dan Masyariq.
Masyariq adalah perusahaan pelayanan haji dan umrah yang berbasis di Makkah yang melayani jemaah haji asal Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Hadir dalam rapat tersebut, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim, para Staf Khusus Menteri Agama, para pejabat eselon II Kemenag, Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
Hadir juga Ketua Masyariq M Amin Indragiri dan jajarannya, serta para pimpinan dari 73 maktab. Maktab adalah para pihak yang membantu Masyariq dalam memberikan layanan kepada jemaah haji Indonesia.
Ketua PPIH Arab Saudi Nasrullah mengingatkan kepada pihak maktab untuk tidak memasukkan jemaah lain ke tenda selama di Masyair [Armuzna].
Pekerja menyelesaikan persiapan tenda untuk jamaah di Mina, Arab Saudi, Rabu (7/6/2023). Foto: Wahyu Putro A/Antara Foto
"Tidak boleh memasukkan jemaah di luar jemaah reguler. Kita sepakat bahwa tenda di Masyair yang diperuntukkan bagi jemaah haji Indonesia tidak ditempati oleh jemaah lain," kata Nasrulllah.
ADVERTISEMENT
“Kemenhaj Arab Saudi selama ini selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada tamu-tamu Allah," sambungnya.
Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim dalam kesempatan yang sama mengingatkan pentingnya memastikan kontrak harus dijalankan sesuai kesepakatan.
"Apa yang tertera di kontrak, dilaksanakan. Kami akan evaluasi," ucap Faishal.
Seorang pekerja keluar dari tenda yang akan digunakan jamaah saat wukuf di Arafah, Arab Saudi, Selasa (20/6/2023). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Irjen Kemenag mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah catatan untuk perbaikan ke depan, antara lain: menu makan tidak sesuai, keterlambatan distribusi makanan, ketiadaan air bersih di Arafah dan Mina, serta keterbatasan tempat tidur di tenda.
"Kami berharap penyelenggaraan haji tahun ini semakin baik lagi," sebutnya.

Pastikan Pelayanan Siap Jelang Puncak Haji

Dalam rapat tersebut juga dibahas persiapan layanan menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Salah satu yang dibahas adalah distribusi smart card yang baru diberlakukan tahun ini dan skema penggunaannya dalam proses pergerakan jemaah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
ADVERTISEMENT
Rapat PPIH dengan 73 maktab ini merupakan yang pertama kali dilakukan. Sebab selama ini komunikasi lebih sering terjadi di level pimpinan. Padahal, komunikasi antar petugas di lapangan sangat penting. Karenanya, PPIH Arab Saudi berinisiatif mempertemukan unsur pimpinan maktab dari pihak Masyariq dengan koordinator maktab dari PPIH Arab Saudi.

Kurang Komunikasi

Hilman mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi atas penyelenggaraan ibadah haji 2023 dan tahun sebelumnya. Menurut Hilman, komunikasi yang kurang intensif antar pihak menjadi salah satu titik lemah dalam pelayanan.
"Tahun lalu, kami melihat kurangnya komunikasi yang baik antara petugas. Ini tidak boleh terulang. Forum ini mudah-mudahan dapat menjadikan komunikasi semakin lancar, erat, dan kuat," pesan Hilman.
Hal senada disampaikan Ketua Masyariq Amin Indragiri. Mewakili pimpinan maktab, Amin berjanji akan memberikan layanan terbaik kepada jemaah dan bersinergi dengan petugas.
ADVERTISEMENT
"Kami berjanji untuk menerima seluruh petugas di maktab dan memberikan layanan sesuai perjanjian Masyariq dan Kemenag, baik konsumsi maupun pembagian tugas," ujar warga Saudi keturunan Madura dan Riau ini.
"Kerja sama ini diharapkan menuju kesuksesan bersama, sekarang dan ke depan. Semoga semua yang dilakukan melayani jemaah mendapat pahala," tandasnya.