PPK Bantah Jembatan Utan Kemayoran yang Roboh Nilainya Rp 5 M
PerbesarADVERTISEMENT
Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran masih menginvestigasi penyebab robohnya jembatan lengkung di kawasan Utan Kemayoran. Sejumlah pihak menyebut, pembangunan jembatan lengkung itu menelan biaya Rp 5 miliar.
ADVERTISEMENT
Hal itu dibantah Direktur Utama PPK Kemayoran, Medi Kristianto. Medi menegaskan, Rp 5 miliar merupakan nilai keseluruhan revitalisasi Utan Kemayoran.
“Salah (Rp 5 miliar). Itu keseluruhan biaya revitalisasi,” ujar , Senin (23/12).
Selain itu, Medi juga menegaskan revitalisasi kawasan seluas 22,3 hektare itu tidak menggunakan anggaran APBD Pemprov DKI Jakarta. Seluruh biaya revitalisasi Utan Kemayoran diambil dari anggaran PPK Kemayoran.
“Jembatan ini dibangun sebagai bagian dari revitalisasi Utan Kemayoran dengan menggunakan anggaran dari Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran. Bukan anggaran dari APBD Pemprov DKI Jakarta,” ujar Medi.
Selain itu, ia juga menegaskan jembatan tersebut memang belum dibuka untuk umum lantaran masih proses konstruksi. Kawasan Utan Kemayoran juga ditutup sementara dalam rangka penyelidikan serta perbaikan jembatan.
ADVERTISEMENT
“Jembatan lengkung memang belum dibuka untuk umum. PPK Kemayoran hingga kini masih mendalami penyebab robohnya jembatan,” jelasnya.
Utan Kemayoran ini baru saja diresmikan oleh Kementerian Sekretariat Negara, Sabtu (21/12). Sehari berselang, jembatan lengkung yang berada di dalam kawasan hutan itu roboh.