PPKM Darurat, Pemda DIY Segera Bentuk Satgas Oksigen

1 Juli 2021 17:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah agen oksigen di Yogyakarta kehabisan stok oksigen. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah agen oksigen di Yogyakarta kehabisan stok oksigen. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PPKM Darurat diberlakukan di Jawa-Bali pada 3-20 Juli. Selain pengetatan mobilitas, salah satu hal yang diatur adalah ketersediaan oksigen di tengah melonjaknya pasien corona.
ADVERTISEMENT
Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) oksigen sempat menipis. Kondisi ini tentu memperparah penanganan pasien corona yang membutuhkan oksigen.
Mengatasi kondisi itu, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji memastikan akan segera dibentuk satgas yang menangani stok oksigen. Pembentukan satgas ini juga sesuai instruksi pemerintah pusat dalam aturan PPKM Darurat.
"Saya sudah minta Pak Asisten II memimpin satgas oksigen," ujarnya di Kepatihan Pemda DIY, Kamis (1/7).
Sejumlah warga mengantre untuk mengisi ulang tabung gas oksigen. Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Nantinya ada dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bergerak di satgas oksigen ini, yaitu Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag).
"Oksigen nanti leading-nya ada di Dinas Perindag dan Dinas Kesehatan," tegasnya.
Sejumlah rumah sakit di DIY sempat kesulitan dalam menyediakan oksigen. Mereka bahkan harus mencari hingga luar Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Mohammad Komarudin menjelaskan pada minggu lalu pasokan oksigen begitu menipis.
"Beberapa waktu lalu kita ketar-ketir dengan pasokan oksigen, bahkan Sabtu, Minggu sampai Senin kemarin (minggu lalu) itu patokan hitungan jam," ujar Komarudin saat zoom dengan wartawan, Senin (28/6).
Penjualan tabung oksigen. Foto: Dok. Istimewa
Karena persediaan yang mengkhawatirkan itu, pihaknya kemudian mencari oksigen ke sejumlah tempat lain. Bahkan hingga ke Denpasar, Bali.
"Kita ngangsu (ngangkut), ke mana pun yang penting dapat. Kami mendatangkan ada suplier baru, tidak hanya PT Samator. PT Samator terbatas harus berbagi dengan berbagai rumah sakit," ujarnya.
"Kita datangkan dari Surabaya bahkan Denpasar. Satu truk dari Denpasar 202 tabung dari Denpasar dan konsentrat dari Surabaya. Ini untuk mem-backup," jelasnya
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Ketua KPCPEN Luhut B. Pandjaitan telah menjamin ketersediaan oksigen dengan meminta pengalihan 90 persen untuk kebutuhan medis.
"Terkait ketersediaan oksigen, kami sudah meminta kepada Menteri Perindustrian agar memerintahkan para produsen oksigen mengalokasikan 90% produksinya untuk kebutuhan medis," kata Luhut dalam keterangan pers terkait pelaksanaan PPKM Darurat secara virtual, Kamis (1/7).
Pedagang membawa tabung oksigen di Pasar Pramuka, Jakarta, Senin (28/6/2021). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Ia juga meminta daerah segera membentuk satgas yang menangani ketersediaan oksigen.
"Kami meminta masing-masing provinsi untuk membentuk satgas yang memastikan ketersediaan oksigen, alkes, dan farmasi. Satgas ini agar berkoordinasi langsung dengan Menkes jika terjadi kesulitan suplai," demikian yang tertulis dalam slide yang dibacakan Luhut.
Selain mengenai pemenuhan kebutuhan oksigen, Luhut juga memastikan kebutuhan lain seperti obat-obatan aman.
ADVERTISEMENT
"Insyaallah semua enggak ada masalah, termasuk suplai obat-obatan," pungkasnya.