PPKM Level 4 Diperpanjang Sampai 9 Agustus, Ini Hal-hal yang Perlu Diketahui

3 Agustus 2021 9:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas gabungan mengarahkan mobil untuk memutar balik saat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jalan Raya Bogor, Jakarta. Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas gabungan mengarahkan mobil untuk memutar balik saat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jalan Raya Bogor, Jakarta. Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi resmi mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di sejumlah kota dan kabupaten untuk menangani COVID-19. Perpanjangan ini berlaku mulai 3-9 Agustus 2021.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengatakan, pemberlakuan PPKM Level periode sebelumnya membawa perbaikan ke kasus harian, kasus aktif, kesembuhan, dan persentase BOR. Hal ini terjadi di sejumlah daerah, tetapi tak disebutkan di mana saja.
"Dengan memperhatikan pertimbangan tersebut pemerintah meneruskan PPKM Level 4 dari 3 sampai 9 Agustus di beberapa kab/kota," kata Jokowi.
"Juga dengan penyesuaian mobilitas dan kegiatan yang disesuaikan daerah. Selengkapnya akan dijelaskan oleh Menko dan menteri terkait," tutur dia.

Kita Tak Bisa Buat Kebijakan Sama dalam Durasi Panjang

Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan terkait penerapan PPKM di Istana Merdeka. Foto: ANTARA FOTO/Biro Pers - Setpres
Jokowi menjelaskan, pemerintah dan masyarakat memiliki pilihan sama, yakni menghadapi ancaman keselamatan jiwa akibat COVID-19. Ini berimbas pada perekonomian, kehilangan mata pencaharian, dan pekerjaan.
Untuk itu, gas dan rem harus dilakukan secara dinamis sesuai perkembangan penyebaran COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Kita tidak bisa membuat kebijakan yang sama dalam durasi yang panjang. Kita harus menentukan derajat pembatasan mobilitas masyarakat sesuai dengan data di hari-hari terakhir, agar pilihan kita tepat baik untuk kesehatan maupun untuk perekonomian,” kata Jokowi dilihat dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/8).

Airlangga: Di Luar Jawa-Bali Ada 20 Provinsi Alami Peningkatan Corona

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang berkunjung ke kediaman mantan Ketum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif di Perumahan Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Sabtu (19/6). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan saat ini di luar Jawa dan Bali terdapat setidaknya 20 provinsi yang mengalami peningkatan kasus. Terdapat 5 provinsi dengan kenaikan tertinggi yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Sementara itu, ada pula provinsi yang mengalami penurunan kasus.
"Perkembangan di luar Jawa-Bali yang naik ada 20 provinsi di mana yang tertinggi adalah Sulawesi Tengah, Riau, Sumatera Utara, Gorontalo, Kalimantan Barat. Kemudian beberapa provinsi turun yaitu NTT, kecuali Kab. Sikka, Lampung, NTB, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Tengah," jelas Airlangga dalam keterangan pers secara virtual, Senin (2/8).
ADVERTISEMENT
Sementara, terdapat 45 kabupaten/kota yang juga mengalami peningkatan kasus, khususnya di daerah yang menerapkan PPKM Level 4. Untuk itu, penerapan juga diperpanjang.

Luhut: Herd Immunity Sulit Karena Efikasi Vaksin Tak Sampai 100%

Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan
Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan jika hanya mengandalkan vaksinasi, herd immunity sulit untuk tercapai. Sebab efikasi vaksin tidak ada yang sampai 100 persen. Maka itu perlu ada bantuan dari hal lain seperti prokes dan peningkatan 3T.
"Apa itu formulanya adalah coverage dari vaksinasi tinggi, 3M dan 3T. ini kami persiapkan untuk menahan endemik ini karena herd immunity ini sulit dicapai karena efikasi vaksin ini tidak ada yang sampai 100 persen,” ungkapnya.

Luhut: Kasus Turun 50 Persen dari Puncak, tapi Sejumlah Daerah Kematian Tinggi

Warga menghadiri pemakaman keluarganya di lahan baru tempat pemakaman umum (TPU) khusus COVID-19, Jombang, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (23/7/2021). Foto: Muhammad Iqbal/Antara Foto
Luhut menyebut penerapan PPKM Level 3-4 terbukti efektif menekan laju kasus harian COVID-19. Hasilnya ada penurunan kasus sebesar 50 persen sejak puncak kasus pada 15 Juli lalu. Meski begitu Luhut tetap menggaris bawahi agar masyarakat tetap berhati-hati terhadap penyebaran virus corona terutama varian delta.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Luhut menyebut, meski ada penurunan kasus harian, terdapat kenaikan angka kematian di beberapa daerah. Oleh sebab itu daerah tersebut akan kembali menerapkan kebijakan PPKM Level 4.
"Dalam penerapan PPKM Level 4 dan 3 yang akang dilakukan 3 Agustus nanti terdapat 12 kab/kota yang masuk level 3 dan 1 kab masuk level 2," kata dia.
"Namun terdapat beberapa kab/kota yang harus kembali ke Level 4. Bukan karena peningkatan kasus tetapi lebih ke peningkatan kasus kematian," tambahnya.

Luhut: Varian Delta Membuat Saturasi Cepat Turun, 49 Ribu Bed Isoter Disiapkan

Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) mengangkat velbeddi salah satu tower di Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (21/6/2021). Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
Kehadiran varian Delta COVID-19 di Indonesia membuat penyebaran virus corona begitu cepat. Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan varian itu dapat membuat saturasi oksigen penderitanya turun dengan cepat.
ADVERTISEMENT
Karenanya ia menyarankan agar pasien terpapar varian Delta melakukan isolasi terpusat (isoter) di shelter yang tersedia. Dengan begitu mereka dapat penanganan yang tepat dari tenaga kesehatan sehingga bisa terhindar dari kematian.
"Varian Delta ini sangat cepat membuat penurunan saturasi oksigen. Isolasi terpusat di level desa, kecamatan, kabupaten, kota atau provinsi sangat penting terutama bagi pasien berisiko tinggi atau yang di rumahnya ada ibu hamil, orang tua, komorbid," ujar Luhut dalam pernyataannya melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/8) malam.
Maka itu pemerintah pusat terus mendorong agar pemerintah daerah membuat sejumlah tempat isolasi terpadu. Pemerintah telah menyiapkan 49 ribu tempat tidur untuk lokasi tersebut yang tersebar di Pulau Jawa dan Bali.
ADVERTISEMENT
"Fasilitas isolasi terpusat dilengkapi dokter perawat, obat-obatan, oksigen dan konsumsi pasien sudah kami siapkan 49 ribu tempat tidur di Pulau Jawa dan Bali," ungkap Luhut.

Vaksinasi Ditingkatkan, Luhut Harap September Aktivitas Bisa Dibuka Bertahap

Tenaga kesehatan TNI Angkatan Laut menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada buruh saat acara Serbuan Vaksinasi COVID-19 Nasional untuk Buruh dan Warga Pesisir di Kecamatan Pulo Ampel, Serang, Banten, Kamis (29/7). Foto: Asep Fathulrahman/ANTARA FOTO
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan saat ini pemerintah tengah meningkatkan cakupan vaksinasi untuk masyarakat.
Harapannya, dengan begitu herd immunity atau kekebalan kelompok dapat cepat tercapai.
Jika hal itu sudah tercapai, maka aktivitas masyarakat bisa dibuka kembali secara bertahap. Luhut menargetkan hal itu bisa dilakukan pada September 2021.
"Bulan Agustus ini penting untuk meningkatkan cakupan vaksinasi. Presiden meminta kita melakukan ini dengan sebaik-baiknya dan sedetail-detailnya dan penerapan strategi 3M 3T agar September bisa dibuka secara bertahap," kata Luhut dalam konferensi pers Senin (2/8).
ADVERTISEMENT
"Kita berharap nanti kita tergantung mingguan, mungkin secara bertahap ada juga yang nanti kita buka," tambah dia.
ADVERTISEMENT