PPMI Beri Waktu 3x24 Jam Grace Natalie Minta Maaf soal Perda Agama

24 November 2018 20:17 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Jenderal Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), Zulkhair (kanan) diperiksa di Ditkrimsus Polda Metro Jaya. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Jenderal Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), Zulkhair (kanan) diperiksa di Ditkrimsus Polda Metro Jaya. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) Zulkhair menjalani pemeriksaan di Ditkrimsus Polda Metro Jaya. Ditemui usai diperiksa, Zulkhair mengungkapkan dicecar 21 pertanyaan oleh penyidik terkait laporan terhadap Ketua Umum PSI Grace Natalie.
ADVERTISEMENT
“Pertanyaan yang dilakukan oleh penyidik ada sebanyak 21 pertanyaan,” kata Pitra Romadoni Nasition selaku kuasa hukum dari Zulkhair di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (24/11).
Pitra mengatakan, pihaknya membuka kesempatan pada Grace untuk minta maaf. Apabila imbauan tersebut tak dihiraukan, Pitra menyebut PPMI akan berunjuk rasa ke kantor PSI.
“Kita minta saudara Grace Natalie ini meminta maaf. Kalau tidak meminta maaf, klien kami melalui serikat pekerja PPMI akan melakukan aksi unjuk rasa ke kantor PSI, sekaligus menggelar konfrensi pers ke kantor PSI,” ungkapnya.
Kader PSI penuhi ruang utama Perayaan HUT ke 4 di ICE BSD. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kader PSI penuhi ruang utama Perayaan HUT ke 4 di ICE BSD. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Pihaknya memberi waktu 3x24 jam bagi Grace untuk menyampaikan permintaan maaf. “Kita kasih kesempatan dulu 3x24 jam, dan klien kami menyampaikan kepada saya dalam hal ini dia akan menggelar rapat bersama PPMI,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dalam pemeriksaan beberapa waktu lalu, Grace menegaskan bahwa pernyataannya dalam pidato HUT PSI mengenai perda agama bukan tindak pidana. Ia mengatakan, sikap politik PSI yang menolak perda agama telah didasari kajian akademisi.
"Kami membawa bukti. Ini sikap politik PSI yang kami ambil dari kajian akademisi. Jadi kami membawa banyak barang bukti berupa kajian yang kita tandai, di mana pada bagian itu ada relevansi dengan pidato itu," ucap Grace usai diperiksa penyidik Polda Metro Jaya, Kamis (22/11) lalu.
Grace Natalie usai memenuhi panggilan Polda Metro Jaya. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Grace Natalie usai memenuhi panggilan Polda Metro Jaya. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
Dalam pidatonya di HUT ke-4 PSI, Grace menekankan agar partainya mencegah diskriminasi dan lahirnya ketidakadilan antarsesama warga negara jika PSI lolos ke parlemen. Ia mencontohkan hal tersebut dengan tidak akan mendukung Perda Injil dan Syariah yang kemungkinan menjadi usulan di parlemen berikutnya.
ADVERTISEMENT
"Partai ini tidak akan pernah mendukung Perda Injil atau Perda Syariah. Tidak boleh ada lagi penutupan rumah ibadah secara paksa," tegas Grace.