Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
PPP Gelar Mukernas II di Ancol, Evaluasi Kinerja Partai
13 Desember 2024 21:16 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Partai Persatuan Pembangunan (PPP ) menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Jumat (13/12). Plt Ketua Umum PPP, Mardiono, menyebut Mukernas ini digelar dalam rangka mengevaluasi kinerja partainya.
ADVERTISEMENT
"Tentu ya, setiap forum dalam apakah itu Rapimnas, Mukernas ya, tentu melakukan evaluasi dari kinerja apa yang sudah kita kerjakan di masa-masa yang lalu," kata Mardiono kepada wartawan.
Mardiono menjelaskan, evaluasi sudah menjadi kewajiban dalam berorganisasi. Terlebih, untuk mendapat hasil yang lebih baik ke depannya.
"Dan tentu perilaku politik selalu dinamis ya. Oleh karena itu ya dibutuhkan untuk secara periodik organisasi terus melakukan evaluasi-evaluasi yang diperuntukkan untuk kepentingan pada agenda-agenda," ujar Mardiono.
Nantinya hasil Mukernas ini, lanjut dia, akan dibawa ke dalam forum yang lebih besar, yakni Muktamar.
Namun ia menegaskan, evaluasi ini tak hanya dilakukan terhadap personal. Melainkan dilaksanakan secara keseluruhan.
"Seluruhnya ya, seluruhnya. Karena gini, di dalam sebuah organisasi itu tidak berlaku secara personal, satu dua person ya. Sifatnya adalah kolektif kolegial, tidak ada pekerjaan besar yang dikerjakan oleh seorang diri, atau kendati pun misalnya seorang ketua umum, sekjen, tidak," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP , M. Romahurmuziy (Romy), menyoroti kegagalan partainya tersebut dalam Pemilu 2024, yang untuk pertama kalinya tidak lolos ke Senayan sejak mengikuti pemilu pada 1973.
"Pada Pemilu 2024 lalu, PPP tidak lolos ke Senayan untuk pertama kalinya. Padahal PPP adalah partai paling senior di antara partai di parlemen, yang sudah 11 kali ikut Pemilu sejak 1973," kata Romy dalam keterangannya, Jumat (13/12).
Menurut Romy, ada tiga hal utama yang harus ditransformasikan oleh PPP untuk bangkit, yaitu kaderisasi, jati diri, dan kepemimpinan. Ia menyebut selama lima tahun terakhir, PPP stagnan tanpa kaderisasi yang signifikan.
"PPP kehilangan identitas sebagai partai umat. Untuk itu PPP harus merebut kembali hati umat," ucap dia.
Romy juga menyoroti kepemimpinan PPP saat ini yang dianggapnya tidak sehat. Ia mengkritik Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono, yang dinilai terlalu lama menjabat tanpa kejelasan waktu pelaksanaan muktamar untuk memilih ketua umum definitif.
ADVERTISEMENT
Sebagai Ketua Majelis, Romy menyerukan agar Plt Ketua Umum dan seluruh pengurus harian DPP PPP melakukan "taubatan nasuha" atas kegagalan mereka. Ia mendesak agar mereka secara ksatria mengakui kegagalan dan meminta maaf kepada seluruh kader PPP.