Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Gema tahlil, tasbih, dan tahmid berkumandang dari kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Kader masyarakat sekitar dan simpatisan memenuhi halaman kantor PPP. Mereka khusyuk berdoa dan berzikir.
ADVERTISEMENT
Tampak elite PPP juga hadir dalam acara itu. Mulai dari Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi, Wakil Ketua Umum PPP Reni Marlinawati, anggota Majelis Tinggi PPP Emron Pangkapi, dan pengurus DPP lainnya.
Di sela-sela berdoa, diputar juga video tentang biografi, kata-kata mutiara, kehidupan Maimoen Zubair (Mbah Moen) dan prosesi pemakaman Mbah Moen di Tanah Suci.
Sebagaimana diketahui, Mbah Moen merupakan Ketua Majelis Syariah PPP. Dia wafat pada 6 Agustus 2019 lalu.
Terhitung hari ini genap 10 hari ulama kharismatik Jawa Tengah itu menghadap Ilahi.
Suharso Monoarfa dalam sambutannya mengenang kembali sosok Mbah Moen sebagai ulama besar, apalagi Mbah Moenlah yang meminta Suharso untuk memimpin PPP pasca-tertangkapnya Romahurmuziy.
ADVERTISEMENT
"Kalau mengenang beliau dan mengingat kata-katanya. Kata beliau, di ruang ini, seakan masih baru beberapa waktu yang lalu. Tidak boleh mundur, tidak boleh mundur Mas Suharso, saya menerimanya langsung dari tangan beliau," kata Suharso, Kamis (15/8) malam.
Padahal, Suharso mengungkapkan, dirinya sebenarnya tidak ingin menjadi Ketua Umum PPP.
"Sebuah kehormatan luar bisa dari beliau, saya tidak pernah bermimpi untuk itu (menjadi ketua umum) tetapi kita semua berpikir bagaimana menyelamatkan partai ini," ujarnya sembari terisak.
Hingga berita ini diturunkan, acara masih berlangsung.