PPP Minta BUMN Serius Tangani Karyawan Ditangkap Densus 88: Jangan Terlena 2024

15 Agustus 2023 11:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi di Hotel Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi di Hotel Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekretaris Fraksi PPP DPR Achmad Baidowi alias Awiek, menyoroti ditangkapnya karyawan BUMN berinisial DE oleh Densus 88. DE yang merupakan pegawai KAI itu ditangkap di Bekasi Utara, Jabar, Senin (14/8).
ADVERTISEMENT
Awiek mengatakan, kasus ini menjadi tamparan bagi instansi pemerintah. Sebab instansi pemerintah yang seharusnya menjadi terdepan dalam membantu memerangi terorisme tetapi kecolongan.
"Aksi ini semakin mengkonfirmasi temuan sebuah lembaga beberapa waktu lalu bahwa banyak pegawai di lingkungan BUMN terpapar radikalisme yang patut diduga sebagai cikal-bakal terorisme," kata Awiek dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (15/8).
Anggota Komisi VI DPR ini menuturkan, penangkapan DE ini mengindikasikan program deradikalisasi di lingkungan BUMN tidak berjalan maksimal.
Oleh sebab itu, masalah ini harus menjadi perhatian bagi Kementerian BUMN untuk melakukan langkah preventif dan pembinaan terhadap jajaran pegawai BUMN agar tidak ada yang terpapar radikalisme.
"Menteri BUMN Erick Thohir sebaiknya harus lebih serius memerhatikan masalah ini jangan sampai lingkungan BUMN dicap menjadi salah satu sarang tumbuhnya benih-benih terorisme," ucap Awiek.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai ikut terlena dengan hiruk-pikuk politik menjelang 2024," tutur dia.
Ilustrasi Densus 88. Foto: MN Kanwa/ANTARA
Sebelumnya Densus 88 menggelar operasi senyap di Harapan Jaya, Bekasi. Mereka menangkap 1 teroris berinisial DE yang diketahui merupakan karyawan salah satu BUMN.
"Tersangka DE, karyawan KAI. Karyawan BUMN," kata Kabagops Densus 88 Kombes Aswin Siregar.
Aswin menyebut, pelaku diduga terafiliasi jaringan ISIS. Ditemukan puluhan senjata api di lokasi.