Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Saya melihat belum ada keseriusan yang lebih lanjut. Siapa coba inisiator dari poros-poros ketiga yang bisa membentuk 30 atau 20 persen kursi," ujar Baidowi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/5).
Baidowi menganggap ide memunculkan poros ketiga adalah hal yang lumrah. Namun menurutnya, hal tersebut masih sekedar wacana yang belum terealisasi.
"Sebagai sebuah wacana itu sah-sah saja dalam poros ketiga. Saat ini itu hanya menjadi wacana-wacana yang belum teraplikasi atau terealisasi di lapangan," tambahnya.
Menurut Baidowi, poros ketiga juga sulit terbentuk karena akan kesulitan berkompromi untuk menentikan capres-cawapres. "Calon presiden yang diajukan juga siapa belum ada. Baru kali ini ada blok Pak Jokowi dan Pak Prabowo," pungkasnya.
Poros ketiga mencuat dari Demokrat yang mulai mengajak PKS, PAN dan PKB untuk berkoalisi di Pilpres 2019. Namun, rencana tersebut masih belum jelas. PKS lebih cenderung mendukung Prabowo dengan menyodorkan 9 nama cawapres.
ADVERTISEMENT
Sementara dalam berbagai kesempatan PAN lebih condong untuk mendukung Prabowo, dan PKB tengah gencar menyodorkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi cawapres Jokowi.