PPP Romi Ancam Pidanakan Mukernas PPP Djan Faridz

12 November 2018 23:17 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PPP Asrul Sani di rumah pemenangan Cemara, Jakarta Pusat. (Foto: Adhim/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PPP Asrul Sani di rumah pemenangan Cemara, Jakarta Pusat. (Foto: Adhim/kumparan)
ADVERTISEMENT
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dipimpin Romahurmuziy tampaknya berang dengan rencana PPP kubu Djan Faridz merencanakan Mukernas. PPP kubu Romahurmuziy sampai mengancam akan membawa Mukernas itu ke jalur hukum jika terselenggara.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal PPP yang dipimpin Romahurmuziy, Arsul Sani, menganggap pertemuan yang mencatut nama partainya adalah kegiatan ilegal. Atas dasar itu, Mukernas yang direncanakan berlangsung pada 15-16 November 2018 di Jalan Talang, Jakarta Pusat, dikatakan akan berdampak hukum.
“Kalau Mukernas itu dilanjutkan, maka kami akan memperkarakan-nya secara pidana, karena telah memalsukan stempel partai, kop surat, dan menggunakan lembaga partai secara tidak sah, illegal dan liar,” kata Arsul dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/11).
Arsul menuturkan, saat ini PPP pimpinan Djan Faridz tidak diakui lembaga negara. Kemenkumham, KPU, dan Bawaslu mencatat kepengurusan PPP Romahurmuziy yang terdaftar dan diakui.
“Jadi, mereka itu secara organisatoris tidak punya legal standing. Baik dari sisi hukum, kelembagaan maupun secara sosial. Kenapa? Karena secara hukum sudah jelas putusan MA dan MK mengakui kepengurusan yang sah aadalah PPP di bawah Ketum PPP Romahurmuziy dan Sekjen Arsul Sani,” jelas Arsul.
ADVERTISEMENT
Mengenai pernyataan dari kubu Djan Faridz soal Mukernas untuk mendongkrak raihan suara dalam Pileg 2019, Arsul merasa itu hanya dalih semata. Orang yang merencanakan Mukernas juga dipandang tidak punya pengaruh lagi.
“Secara sosial mereka juga tinggal segelintir orang, karena mayoritas pengikut Djan Faridz sudah bergabung dengan PPP Romi dengan menjadi pengurus dan caleg di berbagai tingkatan,” kata Arsul.
Sedangkan tujuan Mukernas yang mungkin ke arah islah, juga dipandang keliru. Asrul mengatakan, jika memang ingin berdamai dengan kubu Romahurmuziy, kubu Djan cukup datang bersilaturahmi.
“Kalau mau rekonsialisasi atau islah dengan kami, maka kami akan buka pintu dan persilakan mereka bisa bersilaturahmi ke PPP Romahurmuziy. Tidak usah bikin ulah dengan Mukernas illegal,” sebut Arsul.
ADVERTISEMENT