Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
PPP soal Patung Jokowi : Jangan Jadi Isu Pemecah Bangsa
8 Oktober 2018 7:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani meminta wacana pembangunan patung Jokowi di NTT tidak perlu dikembangkan menjadi isu yang bisa memecah belah bangsa. Hal itu ia sampaikan setelah beberapa politisi koalisi oposisi mengkritik wacana pembangunan patung tersebut.
ADVERTISEMENT
“Tidak perlu dikembangkan sebagai sebuah isu baru untuk memecah belah masyarakat kita yang majemuk. NTT itukan kita kenal sebagai daerah yang mayoritas penduduknya kristiani. Soal usulan pembuatan patung biar menjadi diskursus saudara-saudara kita di sana berdasarkan kearifan lokal yang hidup di sana,” kata Arsul Sani kepada kumparan, Minggu (7/10).
Lebih lanjut, menurut Arsul, dirinya belum mengetahui secara pasti apakah Jokowi sudah mengetahui wacana pembuatan patung untuk dirinya di NTT. Yang pasti, Arsul meyakini bahwa Jokowi tidak mungkin meminta agar dibuatkan patung di sana.
“Kita serahkan saja kepada local wisdom masyarakat di sana,” imbuhnya.
Sebelumnya,Kepala Biro Humas Kementerian Pariwisat a, Guntur Sakti, mengatakan, rencana pembuatan patung Jokowi muncul dari keinginan masyarakat setempat untuk menghidupkan destinasi wisata 'Pohon Asam Jokowi'.
ADVERTISEMENT
"(Itu) keinginan dari kepala desa dan masyarakat setempat, termasuk Pak Bupati. Jadi, untuk memperkuat positioning-nya destinasi digital yang sedang mereka bangun itu. Selain ada pohon asam Pak Jokowi, mereka ingin juga menghadirkan (patung) Pak Jokowi untuk menjadi daya tarik orang ingin datang ke sana," kata Guntur terpisah.