PPP Terbuka PDIP Gabung KIB: Wajar Kalau Nanti Dominan Tentukan Capres-Cawapres

10 Oktober 2022 19:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua MPR Arsul Sani di Gedung DPR, Senayan. Foto: Paulina Herasmarindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua MPR Arsul Sani di Gedung DPR, Senayan. Foto: Paulina Herasmarindar/kumparan
ADVERTISEMENT
PDIP makin mesra dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) setelah pertemuan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani akhir pekan kemarin di Monas.
ADVERTISEMENT
Waketum PPP Arsul Sani menyambut baik apabila PDIP ikut merapat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk partainya bersama Partai Golkar dan PAN.
Arsul memastikan nama capres-cawapres tetap akan dirembuk bersama. Meski ia tak menampik partai yang lebih besar seperti Golkar dan PDIP lebih dominan dalam menentukan hal tersebut.
"Saya yakin, kalau pun pada akhirnya ada sebuah koalisi, misalnya KIB-PDIP itu, pasti proses mengeluarkan namanya [capres-cawapres] itu tetap musyawarah. [Tapi] tentu wajar dong kalau yang besar itu ingin berusaha untuk 'dominan'?" kata Arsul di Gedung DPR RI, Senin (10/10).
Infografik Peta Koalisi Jelang Pilpres 2024. Foto: kumparan
Lebih lanjut, Arsul menekankan, keputusan capres PPP masih akan dibahas dalam Mukernas. Nama-nama yang sudah muncul di usulan PPP daerah di antaranya Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, Erick Thohir, hingga Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
PPP akan menunjuk lebih dari satu di antara nama-nama tersebut untuk diusung sebagai capres PPP.
"Ada memang elemen pendukung PPP yang inginnya Anies aja karena ada umat Islam tertentu yang mendukung, atau Ganjar saja. Enggak bisa begitu kita," tambah dia.
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menemui Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di kawasan Monas, Sabtu (8/10). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Di sisi lain, ia tak menyalahkan apabila ada sejumlah pihak yang menilai KIB dibentuk sebagai mesin partai untuk Ganjar. Tetapi, ia menegaskan banyak nama yang bisa saja diusung KIB. Berbagai kemungkinan masih terbuka.
"Misalnya [PPP] saat ini kita deklarasikan ke Anies, atau ke Prabowo, atau kita secara nasional tetapkan Ganjar, ya kan belum tentu. Kita bicara KIB misalnya, apa benar KIB itu pasti akan dukung Ganjar?" ujar dia.
"Wong kita memang belum bicara kok. Jadi kan, ini semua masih ini [berproses]. Bahwa KIB disiapkan sebagai perahunya Ganjar, itu kan analisis. Itu kan keyakinan orang. Ya enggak papa," tandas Arsul.
ADVERTISEMENT