PPSU Ancol Mogok Kerja karena Disebut Miskin

19 Februari 2024 17:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasukan oranye membersihkan coretan-coretan massa aksi di DPR. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan oranye membersihkan coretan-coretan massa aksi di DPR. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah pasukan oranye atau Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di kelurahan Ancol, Jakarta Utara, melakukan aksi mogok dan lempar sapu pada Senin (19/2) pagi. Aksi itu pun menjadi sorotan netizen di media sosial.
ADVERTISEMENT
Menurut video beredar, nampak PPSU tersebut duduk di pinggir trotoar sambil melempar sapu ke jalan. Petugas-petugas kebersihan itu pun hanya diam usai melempar sapu.
Para PPSU ini disebut mogok kerja karena bersitegang dengan Lurah Ancol, Saud Maruli Manik dan Sekretaris Kelurahan Ancol Khenny Hutagaol. Mereka disebut kesal karena kerap dihina lurah dengan sebutan 'miskin'.
Menanggapi hal ini, Saud lalu angkat bicara. Ia mengeklaim hal tersebut hanya miskomunikasi.
"Itu sebenarnya kata-kata pelintiran dari PPSU, dipelintir, artinya itu adalah bahasa saya di saat pembinaan, artinya dikumpulkan mereka semua, kemudian saya bina. Di dalam pembinaan saya mengatakan bagi PPSU yang merokok, agar jangan merokok lagi, lebih baik uangnya ditabung daripada dibakar-bakar, nanti miskin," kata Saud saat dihubungi, Senin (19/2).
ADVERTISEMENT
"Lebih baik diberikan kepada anak istrinya. Kebutuhan sudah meningkat, itu dia bahasa saya, jadi tidak ada bahasa yang salah," imbuh dia.
Ia menambahkan, miskomunikasi serupa pun terjadi soal pernyataan dari Sekretaris Kelurahan kepada PPSU.
"Kemudian kalau terkait dengan bahasa Pak Sekkel, yang satu lagi itu, itu pun bukan menghina, itu kalimatnya begini. Di saat itu kan ada antrean pembagian kupon untuk PPSU, yang menebus pangan murah, (dia bilang) kalau menebus pangan murah kan wajib membayar Rp 100 ribu," jelasnya.
"Ada saat dikumpulkan ternyata mereka ini nggak punya uang, jadi datang Pak Sekkel, (dia bilang) mana bayar ini, (dijawab) nggak ada, Pak. (Dia bilang) miskin amat, yaudah pinjam ya. Begitu, jadi bukan menghina, hanya bercanda, guyonan. Guyonan antara bapak ke anak, atau antar teman, jadi nggak ada bahasa apa," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Saud menegaskan dirinya siap bertemu dengan PPSU untuk duduk bersama dan menyelesaikan hal tersebut.
"Jadi kalau duduk bersama, saya lagi nunggu mereka biar datang ke kelurahan. Kalau datang kita duduk bersama," ujar dia.

Kekesalan PPSU

Petugas PPSU Ancol, Fajar, mengungkap mereka mogok kerja karena adanya penghinaan yang dilakukan Lurah Saud. Mereka kerap disebut miskin.
"Kami minta ketegasan dan keadilan, setiap apel itu Pak Lurah itu selalu memarahi, apalagi yang tidak enak hati dengan kata-kata 'miskin'. Contohnya 'PPSU miskin dilarang merokok', dia ngomong seperti itu," kata Fajar dikutip dari Antara.
Ia menuntut keadilan dan meminta Lurah Ancol meminta maaf kepada seluruh petugas PPSU karena kerap menghina mereka.
"Namanya kerja, ya, capek, ya, bang, cuma jangan lah dipecut anak-anak, janganlah seringkali dipecut," kata dia.
ADVERTISEMENT
Petugas PPSU lainnya, Pipit Mulyaningsih menambahkan, Sekretaris Lurah Khenny Hutagaol kalau bicara selalu menyakitkan dan selalu berkata miskin ke PPSU. "Jadi kayaknya anak-anak sakit hati," kata dia.