Prabowo: 2019 Ada Remaja Rela Mati untuk Saya, Saya Sampai Sujud Bilang Jangan

22 Januari 2024 20:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menghadiri relawan Erick Thohir Alumni Amerika Serikat (ETAS) di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menghadiri relawan Erick Thohir Alumni Amerika Serikat (ETAS) di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Capres 02 Prabowo Subianto masih ingat betul bagaimana Pilpres 2019 berlangsung begitu panas. Keributan terjadi di Bawaslu dan sekitarnya sampai berhari-hari.
ADVERTISEMENT
"2019 waktu saya kalah. Waktu saya kalah, pengikut saya waktu itu sangat tegang, sangat banyak yang marah," kata Prabowo di sela acara relawan Erick Thohir Alumni Amerika Serikat (ETAS) di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/1) malam.
Prabowo ingat saat itu banyak korban berjatuhan. Korban luka hingga ada yang meninggal. Dia sempat mendatangi sejumlah korban saat itu.
"Saya datang ke situ banyak korban dan sebagainya, ketegangan ada anak muda mungkin dia kena gas, dia lihat saya, dia teriak, 'Pak Prabowo, Pak Prabowo, kami siap mati untuk bapak'. Saya sampai bersujud, lalu saya bilang berhenti, kamu tidak boleh mati untuk saya," tutur dia.
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menghadiri relawan Erick Thohir Alumni Amerika Serikat (ETAS) di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Menhan itu sadar betul kondisi saat itu sangat buruk. Dia akhirnya meminta semua pendukungnya untuk kembali ke rumah dan tidak lagi melakukan perlawanan.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya saya minta untuk pulang semua. Akhirnya saya putuskan rekonsiliasi dengan Pak Jokowi, dan akhirnya the rest is history," ucap dia.
Dalam acara ini, turut hadir Menteri BUMN Erick Thohir, Ketum Demokrat AHY, Ketua TKN Prabowo-Gibran Rosan Roeslani Maruarar Sirait, Uya Kuya, Eko Patrio, Tsamara Amany dan eks Mendag M Lutfi.
Massa aksi rusuh di kawasan Gedung Bawaslu pada 22 Mei 2019. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan