Prabowo Bahas Semester Pertama Kabinet: Merah, Memuaskan atau Sangat Memuaskan?

5 Mei 2025 18:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan saat Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/5/2025). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan saat Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/5/2025). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintahannya baru saja melewati enam bulan masa kerja atau semester pertama. Ia mengajak seluruh jajaran kabinet untuk mulai mengevaluasi diri secara objektif dan melihat rapor dari kinerja yang telah dicapai.
ADVERTISEMENT
"Baru saja kita melewati tonggak 6 bulan pertama, bisa dikatakan ini adalah semester pertama pemerintahan kita dan sekarang tibanya kita melihat rapor kita, apakah merah atau memuaskan atau cukup memuaskan atau sangat memuaskan?" ujar Prabowo dalam pidatonya di Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (5/5).
Prabowo menyoroti capaian pemerintahan dalam bentuk kebijakan. Menurutnya, hingga kini, pemerintah telah menghasilkan 28 kebijakan baru yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan rakyat.
"Kita telah menghasilkan 28 kebijakan baru, kebijakan-kebijakan tersebut yang berhubungan langsung dengan hajat hidup rakyat kita. Hal-hal ini kita lakukan dalam waktu yang cukup singkat yang tidak diperkirakan bahwa kita mampu mencapai itu dalam waktu yang singkat," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo pimpin Sidang Kabinet Paripurna, Istana Kepresidenan, Jakarta, 22 Januari 2025. Foto: X/@prabowo
Tidak hanya kebijakan, Presiden juga menekankan banyaknya produk hukum dan administrasi yang mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut. Jumlahnya bahkan hampir mencapai 200 produk.
"Walaupun 28 kebijakan baru namun produk-produk untuk mencapai kebijakan-kebijakan tersebut yaitu lebih dari 100 bahkan mendekati 200. Jadi satu kebijakan mungkin membutuhkan beberapa produk apakah itu Keppres apakah itu PP apakah itu Perpres apakah itu Inpres apakah itu sekadar hanya surat edaran, tetapi inilah bagaimana kita menjalankan roda pemerintah," jelasnya.
Prabowo kemudian menekankan pentingnya penilaian yang objektif terhadap kinerja pemerintahan. Ia mengingatkan agar para pemimpin tidak terjebak dalam ilusi keberhasilan semata.
"Saya ingin kita secara objektif menilai diri kita. Kalau kita tidak objektif kita bisa masuk jebakan bahwa kita menganggap diri kita sudah mampu padahal kita tidak mampu. Kita sudah melihat bahwa arah kebijakan kita benar padahal tidak benar," tandas dia.
ADVERTISEMENT