Prabowo: Bantu Kemerdekaan Palestina Tidak Cukup Hanya dengan Doa dan Harapan

13 Februari 2025 20:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto dalam acara World Government Summit 2025 yang dilakukan secara daring, Kamis (13/2/2025). Foto: Tim Media Prabowo Subianto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto dalam acara World Government Summit 2025 yang dilakukan secara daring, Kamis (13/2/2025). Foto: Tim Media Prabowo Subianto
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto memastikan Indonesia selalu mendukung kemerdekaan Palestina. Indonesia mendukung solusi dua negara (two states solution) dalam konflik Israel dan Palestina, serta mendesak upaya nyata untuk mengakhiri kekerasan di Gaza.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Prabowo dalam acara World Government Summit 2025 secara daring pada Kamis (13/2).
"Dunia tidak bisa membiarkan siklus kekerasan terus berlanjut. Krisis yang terjadi di Ukraina, Gaza, Kongo Timur, dan wilayah lain di Afrika mencerminkan terkikisnya stabilitas global secara lebih luas. Indonesia memahami bahwa retorika saja tidak cukup untuk menghadapi tantangan-tantangan ini," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan, perang di Gaza merupakan sebuah tragedi. Ia menyebut, untuk membantu Palestina, tidak cukup hanya bermodal doa dan harapan.
"Sementara penyelamatan sedang berlaku, harapan dan doa sendirian tidak cukup. Kita harus memastikan keamanan berkembang. Gaza telah menderita cukup banyak. Saatnya untuk membangun rumah, membangun sekolah, dan mengembalikan normalitas," kata Prabowo.
Warga Palestina mengisi wadah berisi air di kamp pengungsi Jabalia, jalur Gaza utara, Rabu (5/2/2025). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS
Prabowo menekankan pentingnya peran aktif dunia dalam menjaga stabilitas global dengan prinsip perdamaian, keadilan, dan saling menghormati.
ADVERTISEMENT
Ia menyampaikan dunia saat ini menghadapi tantangan besar termasuk konflik di Ukraina, Gaza, dan Kongo Timur yang memerlukan solusi berbasis dialog dan keadilan.
"Kita berada pada momen sulit dalam sejarah. Lanskap internasional berkembang pesat, ditandai dengan ketidakstabilan dan proteksionisme ekonomi. Jika kita tidak bertindak bijak, perubahan ini bisa menjadi tidak terkendali," ujarnya.
Prabowo menyatakan komitmen Indonesia dalam mempertahankan diplomasi yang seimbang dengan negara besar seperti Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Indonesia turut menjalin kemitraan global dengan meningkatkan peran di organisasi internasional seperti BRICS, OECD, CPTPP, dan Indo-Pacific Forum.
"Kami berusaha untuk mendengarkan sebanyak yang kami katakan, menjalin kemitraan berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati," terang dia.
Para aktivis berunjuk rasa untuk mendukung warga Palestina di depan kedutaan besar AS di Seoul, Korea Selatan, Kamis (6/2/2025). Foto: Anthony Wallace/AFP
Dengan diplomasi aktif, kata Prabowo, Indonesia berkomitmen untuk terus menjadi jembatan antara dunia utara dan selatan, serta berkontribusi dalam menciptakan tatanan global yang lebih damai dan stabil.
ADVERTISEMENT
"Kita harus mengerjakan pekerjaan rumah kita sendiri di dalam negeri. Pengaruh dan kemampuan kita untuk berkontribusi dalam stabilitas global saling berhubungan dengan kekuatan, ketahanan, dan kemajuan ekonomi, serta kesejahteraan sosial bangsa dan rakyat kita," tandasnya.