Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Prabowo Bertemu PM Australia, Bahas Tantangan Regional dan Latihan Bersama
20 Agustus 2024 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Wakil Perdana Menteri Australia yang juga Menteri Pertahanan Richard Marles di Canberra, Australia, Selasa (20/8).
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan ini kedua pihak membahas kerja sama pertahanan kedua negara. Indonesia dan Australia juga akan memperbarui kerja sama dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama Pertahanan "The Defence Cooperation Agreement" (DCA), untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
"Kami telah berprogres dengan baik untuk DCA. Kami telah meluruskan kedua negara sejumlah detail-detail terkait urusan legal, yang menurut saya, hasilnya baik," kata Prabowo.
Sementara Albanese mengatakan perjanjian yang bersejarah itu akan memperkuat kerja sama pertahanan RI dan Australia melalui dialog, interoperabilitas yang kuat, dan peningkatan praktik-praktik di lapangan.
“Ini akan menjadi acuan yang vital bagi dua negara dan stabilitas di kawasan," kata Albanese.
Adapun Marles menjelaskan rampungnya perundingan perjanjian pertahanan yang baru itu membuka jalan bagi dua negara untuk memperluas latihan militer bersama.
ADVERTISEMENT
"Ke depan Australia dan Indonesia akan bekerja sama lebih erat daripada sebelumnya dan memperluas cakupan dan kompleksitas latihan bersama saat kita mengatasi tantangan regional bersama,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini hadir pula beberapa pejabat tinggi Australia di antaranya Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong, Menteri Keuangan Jim Chalmers, Menteri Dalam Negeri Tony Burke, Menteri Urusan Climate Change dan Energi Chris Bowen, Menteri Pertanian, Perikanan dan Perhutanan Julie Collins, Menteri Sumber Daya Madeleine King, Menteri Industri dan Sains Ed Husic, serta Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams.