Prabowo Bicara Masalah Kesehatan RI: Kurang Dokter, Tak Ada Spesialis Stroke

4 Februari 2024 20:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan gagasannya saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan gagasannya saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres 02, Prabowo Subianto, membeberkan masalah kesehatan di Indonesia. Ia menyebut, saat ini di beberapa kabupaten/kota, jika ada masyarakat yang mengalami stroke, belum ada dokter yang dapat mengatasi.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Prabowo saat menanggapi pernyataan capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo yang menjawab pertanyaan panelis soal strategi paslon untuk memprioritaskan anggaran dan program promotif preventif, dalam debat capres di JCC, Jakarta Pusat, Minggu (4/2) malam.
"Jadi saya lebih ke arah solutif langsung dan cepat. Masalah kesehatan di Indonesia adalah kurangnya dokter. Kita kurang 140 ribu dokter. Itu utama. Bayangkan kalau ada yang kena stroke atau serangan jantung, dua sebab yang paling besar kematian, di beberapa kabupaten tidak ada spesialis jantung atau spesialis stroke," kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo menjelaskan perlengkapan kesehatan di beberapa rumah sakit kurang memadai. Sehingga, ia menegaskan hal itu harus segera diatasi.
"Dua, tidak ada perlengkapan-perlengkapan yang memadai. CT Scan, Pet Scan, jarang ada di kabupaten. Ini yang harus kita atasi dan ini bisa kita atasi. Jadi solutifnya demikian," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Republik Indonesia itu menuturkan, yang paling penting saat ini adalah memperhatikan makanan bagi anak-anak dan ibu-ibu yang melahirkan.
"Makan bergizi ini meningkatkan daya tahan imunitas, mencegah penyakit, ini adalah strategis sekali. Makan bergizi untuk anak-anak Indonesia," pungkas dia.