Prabowo: Bila Tak Dibutuhkan dan Ada Orang Lain, Saya Siap Dukung

27 Juli 2018 22:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
48
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto memberi keterangan pers usai pertemuan dengan SBY di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto memberi keterangan pers usai pertemuan dengan SBY di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Saat menyampaikan pidato di acara Ijtima Ulama untuk mencari capres-cawapres di Pilpres 2019 yang digagas oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku siap melakukan apa pun untuk kepentingan umat dan Bangsa Indonesia. Termasuk mendukung capres lain di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
"Saya menyatakan di sini, saya siap. Jadi kalau untuk perubahan, saya siap untuk jadi alat umat dan rakyat Indonesia. Tapi kalau saya tidak dibutuhkan dan ada orang lain saya pun siap mendukung, itu," kata Prabowo Subianto di Hotel Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (27/7).
Prabowo lalu menegaskan ia akan berkomitmen untuk terus berjuang demi bangsa dan kedaulatan yaitu agar Indonesia berdiri di atas kaki sendiri (Berdikari).
"Itu komitmen saya bahwa segala kekuatan Gerindra, kita akan berjuang untuk kepentingan bangsa dan rakyat dan umat dan kedaulatan. Kita ingin Indonesia Berdikari," lanjut dia.
Sementara itu, Imam besar FPI Habib Rizieq Syihab ikut memberikan sambutan dalam acara ijtima ulama di Hotel Pensinsula, Jakarta Barat, meski hanya melalui sambungan audio. Dalam sambutannya, Rizieq menyarankan agar capres-cawapres yang diusung koalisi keumatan berasal dari kalangan nasionalis-agamis.
ADVERTISEMENT
"Maka, suara capres-cawapres mewakili kelompok nasionalis-agamis agar saling melengkapi, agar mendapatkan kemenangan di seluruh tanah air," ucap Rizieq melalui audio.
Ia juga menyebut, agar para pendukung paslon oposisi tidak perlu mengkhawatirkan soal elektabilitas petahana yang saat ini masih tinggi. Sebab, masalah elektabilitas, menurut Rizieq, masih bisa digenjot habis-habisan bersama umat dan ulama.
"Ayo kita dukung capres-cawapres yang disepakati koalisi umat dan parpol. Ayo kita dukung, menangkan capres-cawapres yang telah direstui ijtima ulama, serta membuat kontrak politik untuk bangsa dan negara," tutur Rizieq.