Prabowo dan PM Papua Nugini Duduk Bersama, Bahas Kemitraan Kedua Negara

21 Agustus 2024 23:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Perdana Menteri (PM) James Marape di Papua Nugini, Rabu (21/8/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Perdana Menteri (PM) James Marape di Papua Nugini, Rabu (21/8/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan (Menhan) RI sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Papua Nugini dan menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape, Rabu (21/8).
ADVERTISEMENT
Pada pertemuan tersebut, Prabowo dan Marape berbincang mengenai sejumlah hal, mulai dari isu bilateral dan internasional yang menjadi kepentingan bersama, hingga langkah-langkah yang bisa diupayakan untuk memperkuat kemitraan strategis yang telah terjalin dengan baik di antara Indonesia dan Papua Nugini.
“Kita (Indonesia-Papua Nugini) memiliki sinergi. Kita saling melengkapi, banyak hal yang bisa dilakukan, dalam sektor produksi makanan, pertanian, mungkin perikanan, pertambangan, mineral, dan juga pariwisata. Indonesia menantikan lebih banyak kerja sama dengan Papua Nugini,” jelas Prabowo.
Sementara itu, di sektor pendidikan, Prabowo telah memberikan peluang kepada para pemuda Papua Nugini untuk belajar di Universitas Pertahanan (Unhan) RI.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Perdana Menteri (PM) James Marape di Papua Nugini, Rabu (21/8/2024). Foto: Dok. Istimewa
“Saya juga telah menyampaikan kepada menteri pertahanan Anda, kami membuka semua sekolah dan institusi militer. Jika Anda ingin mengirimkan generasi muda Anda, kami akan merasa terhormat,” lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Marape mengapresiasi komitmen Prabowo untuk menciptakan perdamaian dan rekonsiliasi, serta melanjutkan sejumlah program yang telah diimplementasikan oleh Presiden Joko Widodo.
Lebih lanjut ia mengungkap bahwa hubungan Indonesia dan Papua Nugini semakin baik dan hal tersebut berdampak positif dengan terbukanya sejumlah kesempatan kerja sama di antara kedua negara.
“Tembok yang selama ini membatasi hubungan antara Papua Nugini dan Indonesia kini telah runtuh, sehingga peluang bisnis terbuka di antara kita dan pergerakan lintas batas, dalam hal ini baik orang maupun barang pun membaik,” pungkas Marape.
(LAN)