Prabowo di Rakornas Legislatif PKB: Caci Maki Tidak Baik, Bukan Ajaran Agama

11 Oktober 2024 0:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden terpilih Prabowo Subianto menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Legislatif PKB di Jakarta, Kamis (10/10/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Presiden terpilih Prabowo Subianto menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Legislatif PKB di Jakarta, Kamis (10/10/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Presiden Terpilih, Prabowo Subianto menghadiri sekaligus memberi sambutan dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Legislatif PKB, Kamis (10/10).
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Prabowo, mengatakan bahwa caci maki adalah bukan budaya Indonesia. Sebelum menyinggung hal itu, ia awalnya menceritakan pengalaman saat masih menjadi prajurit TNI yang selalu dekat dengan kiai.
“Saya kalau dipanggil kiai datang, mau maju minta doa. Tentara itu pasti deket sama kiai. Setiap mau berangkat perang yang dicari pertama kiai, bener kan? Minta doa, ya kan? Minta dimandiin, karena siap-siap mati kita berangkat sudah siap mati, belum tentu kembali,” kata Prabowo di Grand Sahid Ballroom Jakarta, Kamis (10/10).
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (tengah) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto (kanan) menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Legislatif PKB di Jakarta, Kamis (10/10/2024). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Prabowo kemudian mengungkapkan ada segelintir orang yang suka mencaci maki. Ia menilai, kekurangan yang dimiliki seharusnya dikoreksi bersama, bukan dengan mencaci satu sama lain.
“Saya tidak paham. Kesulitan kekurangan kita akui, kita atasi bersama, koreksi kita koreksi, tapi bangsa yang besar janganlah mempunyai adat, mempunyai kebiasaan caci maki, caci maki antara kawan, caci maki dengan pemimpin,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Caci maki itu saya kira tidak baik, itu bukan ajaran agama kita. Itu bukan ajaran agama-agama lain pun,” lanjutnya.
Menurut Prabowo, budaya Indonesia adalah budaya sopan santun. Ia menegaskan akan bebuat yang terbaik untuk masa depan Indonesia.
“Kritik dengan baik, koreksi dengan baik. Saudara-saudara sekalian, dan akan terbukti tidak lama pasti semua yang berbuat tidak baik akan kelihatan. Dan kita harus berani koreksi diri,” pungkasnya.