Prabowo Diingatkan Soal Ucapan Bung Karno: Pangan itu Hidup-Mati Sebuah Bangsa

20 Oktober 2024 16:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Foto: YouTube/MPRGOID
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Foto: YouTube/MPRGOID
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Usai dilantik menjadi Presiden RI, Prabowo Subianto menyampaikan pidato yang berapi-api di Gedung Nusantara Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10).
ADVERTISEMENT
Pesan-pesan yang disampaikan Prabowo menggambarkan semangat kemandirian, terutama dalam isu-isu krusial seperti pangan dan kedaulatan politik.
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) sekaligus Rektor IPB, Arif Satria, yang menyambut positif pidato pelantikan Prabowo.
“Saya kira kita harus optimistis. Itu bagian dari mindset yang harus dibangun. Keberpihakan Prabowo pada Palestina dan komitmennya terhadap kemandirian politik, ekonomi, dan pangan sangat jelas. Ini penting karena Indonesia harus mengatasi penyakit inferiority complex yang sering melemahkan,” ujar Arif.

Tantangan Kemandirian Pangan dan Krisis Global

Arif Satria menjawab pertanyaan praktisi politik Gus Ipang dan Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad dalam Program Info A1 kumparan di kumparan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
Saat ditanya mengenai swasembada pangan, Arif menyoroti tantangan global yang juga dihadapi Indonesia.
“Pada 2030, dunia membutuhkan 5,4 miliar hektare lahan untuk memenuhi kebutuhan pangan, sementara saat ini hanya tersedia 5,1 miliar hektare. Ini adalah masalah dunia, bukan hanya Indonesia. Perubahan iklim juga menjadi ancaman nyata. Setiap kenaikan suhu 1 derajat Celsius akan menurunkan produksi beras hingga 10 persen,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Pak Prabowo, dengan latar belakang militernya, paham betul pentingnya logistik. Dan pangan adalah bagian vital dari logistik yang harus selalu tersedia,” ujar Arif.

Food Estate dan Konversi Lahan

Arif Satria dalam Live Info A1 Pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI 2024-2029, Minggu (20/10/2024). Foto: kumparan
Terkait program food estate di Papua, Arif menyambut baik langkah tersebut, namun menekankan bahwa itu hanya salah satu dari banyak strategi.
Food estate penting, tetapi tidak bisa menjadi satu-satunya solusi. Perlu kombinasi strategi yang komprehensif, baik ekstensifikasi maupun intensifikasi harus berjalan seiring,” kata Arif.
Ia juga menekankan pentingnya sistem tata ruang yang melindungi lahan-lahan produktif dari konversi.
“Konversi lahan adalah tantangan besar. Kita perlu melindungi lahan produktif yang sudah diinvestasikan dengan baik. Ekstensifikasi memang diperlukan, tetapi intensifikasi dan proteksi juga sama pentingnya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

Food Loss dan Waste: Tantangan Teknologi dan Perilaku

Prabowo dan Jokowi melakukan "standing ovation" saat isu Palestina disebut dalam pelantikan Presiden-Wapres RI di gedung MPR, Minggu (20/10/2024). Foto: Youtube/MPRGOID
“Indonesia adalah negara dengan food loss dan food waste terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi. Dari proses panen hingga konsumsi, banyak pangan yang terbuang. Modernisasi teknologi pertanian, seperti penggilingan padi, bisa meningkatkan efisiensi dan mengurangi food loss,” jelasnya.
Menurutnya, masalah ini harus menjadi bagian dari kebijakan pangan di bawah pemerintahan Prabowo.
“Jika kita bisa menekan food loss dari 11 persen menjadi 5 persen, itu sudah menjadi pencapaian besar. Swasembada pangan sangat mungkin dicapai jika ada gerakan yang masif dan mobilisasi seluruh elemen, termasuk kampus, untuk berkontribusi,” tegas Arif.

Mendorong Generasi Muda Terjun ke Pertanian

Mentan Panen Jagung di Food Estate Gunung Mas. Foto: Dok. Kementan
Arif juga menyoroti tren menurunnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian. Menurutnya, fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
“Tugas kita adalah menciptakan pertanian yang menarik bagi anak muda. Dengan teknologi smart farming, pertanian bisa dikelola secara modern dan keren. Kita butuh revolusi di sektor ini untuk menarik minat pelaku baru,” katanya.
Ia menekankan pentingnya hilirisasi pertanian untuk meningkatkan nilai tambah.
Hilirisasi bukan hanya untuk sektor tambang, tapi juga pertanian, kelautan, dan perikanan. Produk-produk yang renewable harus menjadi prioritas dalam proses hilirisasi,” tambahnya.
Arif mengakhiri dengan pesan bahwa akademisi harus bergerak cepat dan memastikan penelitian bisa segera diterapkan di lapangan.
“Peran akademisi harus relevan dan aplikatif, agar solusi yang dihasilkan dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.
----
Saksikan kumparan Info A1 LIVE Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 pada hari Minggu, 20 Oktober 2024 mulai pukul 09.00 - 18.30 WIB hanya di YouTube kumparan. Informasi selengkapnya dapat kamu akses di: kum.pr/pelantikan2024!
ADVERTISEMENT