Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Prabowo Dinilai Realistis Tak Nyapres, Elektabilitas Turun-Tak Didukung Jokowi
3 Juni 2022 15:44 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyatakan tak berambisi menjadi capres pilpres 2024. Prabowo memberikan kesempatan bagi anak muda untuk berani menawarkan diri mengabdi kepada bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT
Melihat sikap prabowo, pengamat politik Ujang Komarudin menilai pernyataan Prabowo realistis melihat perkembangan tren elektabilitas yang cenderung menurun.
"Ya itu pernyataan yang realistis ya, yang rasional melihat perkembangan dan dinamika politik yang terjadi. Pertama soal elektabilitas prabowo walaupun masih di atas, tapi kan cenderung stuck dan turun," kata Ujang saat dimintai tanggapan, Jumat (3/6).
Tidak hanya itu, Ujang menilai faktor Prabowo tak nyapres karena indikasi Jokowi condong mendukung Ganjar Pranowo pada pilpres 2024. Dengan begitu Prabowo memiliki peluang kecil untuk menang karena lawannya didukung presiden.
"Ada indikasi Jokowi itu main ke Ganjar. Nah kalo Jokowi sebagai presiden main ke Ganjar, artinya peluang menang dari Prabowo itu kecil gitu loh karena yang dilawan itu presiden," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Dua indikasi itu ya Prabowo kelihatannya sangat realistis melihat fenomena itu. Kalau pun dipaksakan misalnya nyalon, itu agak berat kalau ingin bersaing dengan Jokowi yang mendukung pihak lain," imbuh dosen Universitas Al-Azhar itu.
Ujang menduga jika tiket nyapres Prabowo bisa saja diberikan kepada pihak internal Gerindra dan mungkin saja diberikan kepada pihak eksternal (luar), maka Prabowo bisa saja menjadi king maker bersama Ketua Nasdem Surya Paloh yang juga tak nyapres.
"Seandainya Prabowo maju dia sendiri sebagai capres, kalau tidak pun saya masih belum tahu tiket pencapresan itu akan diberikan kepada siapa. Bisa dari internal Gerindra bisa dari eksternal," urainya
Meski begitu, Prabowo tak nyapres akan berdampak pada kerugian bagi Gerindra, karena tahun 2024 pileg dan pilpres dilakukan secara bersama. Maka dampak elektoral bagi partai politik pendukung sehingga Gerindra mungkin saja berjuang keras dalam pileg 2024 nanti.
ADVERTISEMENT
"Jadi nanti kalau Gerindra tidak mencalonkan Prabowo atau mencalonkan eksternal, ya Gerindra harus berjuang kerja keras dalam pilegnya," tuturnya.
Sebelumya, Prabowo Subianto mengatakan terbuka kepada anak muda untuk lebih berani menawarkan diri dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Kita ingin anak-anak mudanya tadi itu harus berani menawarkan diri untuk mengabdi kepada bangsa dan negara," kata Prabowo usai bertemu Ketum NasDem Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Rabu (1/6).
Reporter: Cita Auliana
Live Update