Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Prabowo Diyakini Bisa Negosiasi dengan Trump soal Tarif, Manfaatkan Jeda 90 Hari
12 April 2025 16:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi XI DPR RI, Charles Meikyansah, yakin Presiden Prabowo Subianto bisa melakukan negosiasi dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait tarif impor dalam kurun waktu 90 hari.
ADVERTISEMENT
“Kami yakin, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo mampu melakukan negosiasi dengan baik,” kata Charles, dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/4).
“Pemerintah bisa memanfaatkan waktu jeda yang ada. Kita perlu bergerak cepat baik di jalur diplomasi maupun di dalam negeri untuk memastikan sektor industri kita tidak terdampak secara signifikan,” lanjutnya.
Meski begitu, Charles mengimbau pemerintah hati-hati mengambil sikap. Menurutnya, Indonesia harus bisa mengambil peluang besar menjadi tujuan alternatif investasi dan ekspor, terutama dari negara-negara yang diprediksi akan terdampak lebih besar seperti Vietnam, China, hingga Thailand.
Peluang itu, kata Charles, juga harus didorong oleh reformasi kebijakan domestik yang mendukung daya saing ekspor nasional sebagai respons dari kondisi global saat ini.
“Sektor tekstil, sepatu, garmen, dan furnitur adalah contoh industri yang punya prospek cerah di tengah dinamika global ini. Pemerintah perlu segera mempercepat kebijakan deregulasi ekspor, penyederhanaan izin usaha, serta insentif fiskal agar kita bisa menangkap peluang reshoring dari negara lain,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Charles juga meminta pemerintah mempertimbangkan peningkatan impor dari AS untuk sektor-sektor strategis seperti kedelai, LPG, serta produk pangan saat bernegosiasi dengan Trump.
"Jika AS ingin mengurangi defisit dagangnya, maka Indonesia bisa menawarkan peningkatan impor produk-produk tertentu, sepanjang itu tidak merugikan industri dalam negeri. Ini adalah bagian dari diplomasi timbal balik yang rasional,” ungkap Charles.
Sebelumnya, Trump menunda penerapan tarif impor jilid II yang seharusnya berlaku efektif Rabu (9/4). Periode penundaan berlaku 90 hari ke 75 negara kecuali China. Meski menunda 3 bulan, tapi Trump tetap mengenakan tarif impor minimal yaitu 10 persen.
Dengan begitu, Indonesia yang sebelumnya terkena kenaikan tarif 32 persen kini untuk sementara waktu dikenakan kenaikan 10 persen. Selama 90 hari ini, Trump membuka peluang bernegosiasi dengan negara-negara lain.
ADVERTISEMENT