Prabowo Dorong Perdamaian Dunia dan Hubungan Baik dengan Semua Negara

20 November 2021 14:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Forum Dialog The 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021, Sabtu (20/11). Foto: Twitter/ISS Manama
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Forum Dialog The 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021, Sabtu (20/11). Foto: Twitter/ISS Manama
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjadi salah satu tokoh yang mendapat kesempatan berbicara dalam Forum Dialog The 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021 di Bahrain.
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya, Prabowo mendorong terciptanya perdamaian dunia dan menegaskan komitmen Indonesia untuk hubungan yang baik dengan negara sahabat.
Prabowo menuturkan, saat ini nilai-nilai universal sudah menjadi semakin umum dengan adanya revolusi informasi digital. Nilai-nilai yang dimaksud adalah keinginan global untuk perdamaian, kebebasan berekspresi, keadilan sosial, kreativitas.
“Mereka yang memegang kekuasaan dan kekuatan di dunia ini perlu berhenti sejenak. Mereka perlu menekankan pada nilai dan aturan, pada penghormatan terhadap hak asasi manusia, pada perlindungan minoritas, pada perlindungan terhadap degradasi lebih lanjut dari lingkungan kita,” ujar Prabowo dalam pidatonya, Sabtu (20/11).
Ia mengungkapkan pada akhirnya kekuatan yang seimbang dengan kebajikan adalah kunci dari perdamaian dunia. Hal inilah yang harus ditunjukkan pemimpin-pemimpin di dunia.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Forum Dialog The 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021, Sabtu (20/11). Foto: Twitter/ISS Manama
“Pemimpin harus mencerminkan kebajikan dan rasa hormat. Kekuatan-kekuatan besar dunia perlu menghayati ini. Hanya dengan begitulah sejarah akan menilai mereka. Tidak hanya menjadi kekuatan besar, tetapi lebih penting dan abadi, yaitu menjadi peradaban besar,” ucap Prabowo.
ADVERTISEMENT
Indonesia sendiri ditegaskan Prabowo selalu berkomitmen dan terbuka atas hubungan eksternal, dengan senantiasa berusaha mewujudkan atmosfer yang harmonis untuk hidup damai berdampingan bersama semua pihak.
Mengenai sikap dalam hubungan multilateral dengan berbagai negara, Prabowo menegaskan Indonesia juga berkomitmen untuk terus menjaga hubungan baik dengan semua negara dan menjaga netralitas.
“Melalui ASEAN, bersama negara-negara di Kawasan Asia Tenggara, Indonesia akan selalu berusaha membantu menyelesaikan permasalahan antarnegara yang muncul, dengan prinsip saling menghormati kedaulatan masing-masing negara," tegas Prabowo.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Forum Dialog The 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021, Sabtu (20/11). Foto: Twitter/ISS Manama
Ia juga berbicara hubungan Indonesia dengan Timur Tengah dan negara-negara di Semenanjung Arab dalam pertahanana dan keamanan. Prabowo memastikan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki hubungan yang sangat erat dengan Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Indonesia akian terus mengamati setiap komplikasi yang terjadi pada keamanan regional di kawasan Timur Tengah, yang dapat berpengaruh terhadap masyarakat akar rumput di Indonesia.

Tentang International Institute for Strategic Studies (IISS)

International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue adalah elemen penting bagi arsitektur keamanan Timur Tengah. IISS adalah forum bagi para menteri, pakar, tokoh pembentuk opini, dan komunitas bisnis sebagai wadah mendiskusikan tantangan keamanan paling mendesak yang terjadi di Timur Tengah dan telah dilaksanakan sejak tahun 2004.
Forum Dialog Internasional yang tahun ini mengambil tema “Multilateralisme dan Timur Tengah” menjadi satu momen penting bagi para pembuat kebijakan maupun pemimpin dari seluruh Timur Tengah, Amerika Utara, Eropa, Afrika, dan Asia untuk berdialog dalam upaya menemukan jawaban atas masalah kebijakan paling mendesak di kawasan ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dialog ini juga memberikan kesempatan untuk melaksanakan diskusi bilateral dan multilateral, serta menjadi awal terbentuknya kebijakan diplomasi pertahanan dan keamanan regional.