Prabowo Heran Kebun Kelapa Sawit RI Disebut Picu Deforestasi: Mboten-mboten Aja

30 Desember 2024 15:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) RPJMN 2024-2029 di Gedung Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) RPJMN 2024-2029 di Gedung Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto meminta kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap bersyukur karena di saat banyak negara bertikai, Indonesia tetap dalam keadaan damai. Prabowo menyebut, banyak negara lain yang membutuhkan kelapa sawit dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Prabowo dalam sambutannya di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) RPJMN 2024-2029 di Gedung Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/12).
"Terutama mereka sangat membutuhkan kelapa sawit kita. Ternyata kelapa sawit jadi bahan strategis rupanya. Banyak negara takut tidak dapat kelapa sawit. Bayangkan itu," kata Prabowo.
Hamparan kebun sawit di Siak, Riau. Dari pohon sawit inilah berbagai macam olahan minyak sawit dihasilkan dan berkualitas ekspor. Foto: Rizky Lutfiansyah/kumparan
Prabowo meminta seluruh pejabat untuk menjaga kebun-kebun sawit yang dimiliki Indonesia.
Selain itu, Prabowo mengatakan rakyat dan pengusaha tidak perlu ragu dan takut jika mau menambah jumlah tanaman sawit.
"Saya kira ke depan kita juga harus tambah tanam kelapa sawit, enggak usah takut apa itu namanya membahayakan deforestation. Ya namanya kelapa sawit ya pohon Iya kan boleh nggak? Kelapa sawit itu pohon ada daunnya kan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Prabowo menjelaskan, kelapa sawit sebenarnya sama saja dengan tanaman lain. Ia menyebut Indonesia selalu dituduh yang tidak-tidak.
Padahal, banyak negara Eropa juga membutuhkan kelapa sawit Indonesia.
"Ya dia keluarkan, dia menyerap karbondioksida dari mana, kita kok dituduh? Yang mboten-mboten aja orang-orang itu. Kita baik-baik aja kita nggak.. bahkan mereka bingung waktu mereka mau ngomong-ngomong membatasi kita tidak boleh. Eropa kan mau membatasi bingung sendiri," tandas dia.