Prabowo: Indonesia Negara Kaya Tapi Rakyatnya Lapar dan Miskin

14 Januari 2019 20:22 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) saat berada di JCC dalam acara pidato kebangsaan Prabowo, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) saat berada di JCC dalam acara pidato kebangsaan Prabowo, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Capres 02 Prabowo Subianto menyampaikan visi dan misinya. Sejumlah hal banyak dia singgung, salah satunya soal kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Prabowo dalam pidato di JCC Senayan, Jakarta, Senin (14/1) malam menyampaikan sejumlah kasus bunuh diri karena kemiskinan. Mulai dari kasus bunuh diri di Grobogan, Jateng, hingga Klaten.
"Ada yang tinggal 5 jam dari istana negara sudah dua hari tidak makan. Beberapa waktu lalu beberapa anak meninggal karena kelaparan dan pejabat negara tidak hadir untuk membantu mereka," beber Prabowo.
"Emak-emak mengeluh harga-harga sudah tidak terkendali. Harga telur, daging, beras, sudah sangat berat dirasakan rakyat kita, bagaimana bisa harga gula di republik ini 3 kali lebih mahal dari harga dunia," tutur dia lagi.
Dalam pidato ini hadir Cawapres 02 Sandiaga Uno, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden PKS Sohibul Iman, kemudian Ketua Dewan Pertimbangan PAN Amien Rais, serta Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Prabowo Subianto saat di JCC, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1/2019). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto saat di JCC, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1/2019). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
"Inilah yang saya sebut paradoks Indonesia. Negara kaya tapi rakyatnya masih lapar dan miskin," tegas dia.
Prabowo juga menginggung bahwa pemerintah sekarang ini tidak membela rakyatnya. Prabowo menyinggung rumah sakit yang menolak pasien karena BPJS tidak membayar sekian bulan.
"Negara yang satu dari tiga anak di bawah 5 tahun mengalami gagal tumbuh karena kurang protein kurang gizi karena ibunya juga kurang protein dan gizi selama masa mengandung. Apakah kita mau seperti ini? Bangsa yang kalah sebelum keluar dari kandungan ibu," ujar Prabowo dengan berapi-api.
Dia melanjutkan, apabila Indonesia tidak berhati-hati, dan tidak waspada situasi bisa akan menjadi lebih buruk lagi.
"Kalau kita tidak hati-hati, tidak waspada, tidak berusaha, tidak bertindak dengan segera dan berani, sitausi ini akan terus berlanjut ke arah yang lebih buruk lagi. Kami menawarkan diri berbakti karena kami yakin hal ini tidak boleh terjadi di negara yang begini kaya dalam negara yang begini kaya, negara yang sudah 73 tahun merdeka kalau ada rakyat yang lapar dan putus asa ini adalah penghinaan bagi pendiri bangsa kita, ini adalah penghinaan bagi rakyat kita," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Hingga pukul 20.10 WIB, pidato Prabowo masih berlangsung.