Prabowo Jelaskan Pentingnya Lumbung Pangan: Food Is Weapon and Food As A Weapon

13 Oktober 2020 0:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menhan Prabowo Subianto meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalteng. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menhan Prabowo Subianto meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalteng. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi memberikan tugas kepada Kementerian Pertahanan untuk ikut menggarap program Lumbung Pangan di Provinsi Kalimantan.
ADVERTISEMENT
Dilibatkannya Menhan Prabowo Subianto dalam program ini sempat menuai pertanyaan karena program ini tidak berhubungan dengan tugas Kemhan.
Terkait hal itu, Prabowo menjelaskan jika masalah pangan adalah masalah yang cukup strategis. Apalagi pangan merupakan sumber kehidupan dan sering juga disebut sebagai senjata.
"Jadi makanya pangan itu sering disebut sebagai senjata. Food is weapon and food as a weapon," kata Prabowo dalam wawancaranya dengan TVRI, Senin (12/10).
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menhan Prabowo Subianto meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalteng. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Prabowo bercerita bagaimana pangan bisa menjadi "senjata" di masa perang. Ia menyebut, banyak tentara yang kalah dalam perang karena kehabisan makanan sehingga tidak punya tenaga untuk berperang.
"Dalam perang, sering sejarah perang ada pihak kalah dan menang. Selain kalah senjata, taktik, dan kepanglimaan juga kalah makan. Makanan habis. yang ini banyak makanan, yang ini enggak punya makanan," ucap Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Yang enggak punya makan kalah. Tentara mau beraninya bukan main (tapi) kalau enggak makan bagaimana? Jadi makanya tidak aneh kalau presiden memandang pangan bagian dari pertahanan," tambah dia..
Menurutnya, dilibatkannya Kemhan dalam program Lumbung Pangan bukan untuk mencampuri urusan kementerian lain. Prabowo menegaskan, kehadiran Kemhan adalah untuk mengurusi cadangan pangan strategis Indonesia.
"Salah kalau ada pandangan Menhan mau campuri urusan pertanian atau tidak. Kita dukung Mentan monggo, silakan Bulog, silakan, jadi kita cadangan. Kalau main bola itu kan ada pemain yang pemain cadangan. Jadi kalau ini repot, kita bisa back up dan TNI kan selalu loyal sebagai alat negara. Jadi, ya, sering TNI akan turun untuk membantu, bukan menggantikan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Prabowo mengatakan Lumbung Pangan yang tengah digarap pemerintah ini penting. Apalagi PBB dan WHO sudah memberikan peringatan bahwa kemungkinan ada kemarau panjang pada 2021 sehingga negara di dunia harus menyiapkan pangan cadangan untuk mengatasi kemungkinan kelangkaan pangan.
"Untuk itu beliau sudah jauh ke depan ingin siapkan suatu cadangan pangan dan tekniknya atau caranya untuk membuat food estate, kawasan besar supaya ada efisien modern teknologi di tempat yang sedikit penduduk, mungkin bekas hutan rusak kita ubah jadi kawasan produktif," pungkasnya.