Prabowo menemui Fadhan, salah satu peserta aksi yang tumbang karena gas air mata di Rumah Aspirasi di Cut Mutia.

Prabowo Jenguk Korban Rusuh yang Dirawat di Posko Pemenangan

23 Mei 2019 0:33 WIB
Prabowo menemui Fadhan, salah satu peserta aksi yang tumbang karena gas air mata di Rumah Aspirasi di Cut Mutia. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo menemui Fadhan, salah satu peserta aksi yang tumbang karena gas air mata di Rumah Aspirasi di Cut Mutia. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Capres 02 Prabowo Subianto sempat menjenguk sejumlah korban kerusuhan yang dirawat di salah satu posko pemenangannya, Rumah Aspirasi Prabowo - Sandi, Jalan Cut Meutia, Jakarta Pusat, Rabu (22/5) malam.
ADVERTISEMENT
Kunjungannya itu dilakukan setelah membahas materi gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) bersama Badan Pemenangan Nasional (BPN) di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
Namun, Prabowo tak berkomentar apapun terkait kunjuangannya itu. Awak media juga tak diperkenankan masuk untuk melihat kunjungan itu.
Prabowo saat tiba di Rumah Aspirasi 02 di Jalan Cut Meutia. Foto: Dok.Istimewa
Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak yang mendampingi mengatakan, Prabowo melihat banyak korban yang ditangani di Rumah Aspirasi.
"Beliau melihat banyak korban. Banyak sekali ya (korban). Hampir setiap menit. Saya pikir ini jadi pelanggaran HAM serius ya ada kekerasan yang telanjang," kata Dahnil di lokasi, Rabu (22/5).
Koordinator juru bicara BPN, Dahnil Anzhar Simanjuntak di Kertanegara, Jakarta Selatan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Dahnil mengatakan, kebanyakan korban luka-luka karena tembakan gas air mata yang diseburkan polisi untuk membubarkan massa.
"Luka korban rata-rata gas air mata dan sebagainya," tutur dia.
Prabowo menemui Fadhan, salah satu peserta aksi yang tumbang karena gas air mata di Rumah Aspirasi di Cut Mutia. Foto: Dok. Istimewa
Ia juga menuturkan, terdapat korban yang mengalami kekerasan fisik saat aksi demo yang terjadi di depan Bawaslu. Menurutnya, hal itu merupakan pelanggaran HAM yang harus diselesaikan oleh negara.
ADVERTISEMENT
"Iya kekerasan fisik. Saya pikir pelanggaran HAM yang serius yang harus diselesaikan oleh negara dan sekarang terjadi pengulangan itu," tutup dia.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten