Prabowo: Kenapa Aku Difitnah Terus? Dulu Dituduh Mau Kudeta

3 Desember 2023 19:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka memberikan sambutan dalam acara pengundian nomor urut ketiga pasangan capres-cawapres di KPU RI. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka memberikan sambutan dalam acara pengundian nomor urut ketiga pasangan capres-cawapres di KPU RI. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku heran dirinya kerap difitnah setiap menjelang pelaksanaan pilpres. Dia mencontohkan tuduhan dirinya akan melakukan kudeta politik pada 1998 silam.
ADVERTISEMENT
"Saya sendiri sudah mengalami dari dulu saya difitnah terus, saya heran juga kenapa aku difitnah terus. Dulu saya dituduh mau kudeta, saya tentara, saya dibilang mau kudeta, ambil alih," kata Prabowo saat menghadiri acara doa bersama 2 ribu ulama di Lebak, Banten, Minggu (3/12).
"Padahal saya tidak ada niat kudeta. Tidak ada niat karena saya ambil sumpah untuk menjaga Pancasila dan UUD 1945," tambah dia.
Prabowo menuturkan sebagai seorang prajurit TNI, selalu diajarkan untuk setia kepada Pancasila dan tidak mungkin melanggar hal tersebut.
"Bagaimana seorang prajurit yang mengambil sumpah dan dia mengajarkan anak buahnya untuk setia kepada negara bangsa Pancasila dan UUD 1945, bagaimana kok dia harus melanggar," tutur Ketum Gerindra itu.
ADVERTISEMENT
Dia menegaskan seorang Jenderal tidak mungkin melakukan kudeta. Apalagi, Prabowo menyebut seorang Jenderal rela mengobarkan nyawa untuk bangsa.
"Jenderal-jenderal di Indonesia tidak seperti itu. Jenderal-jenderal Indonesia setia kepada UUD 1945, setia kepada Pancasila, setia kepada bangsa, setia kepada rakyat," ucapnya.
"Dan akan memberi, jangankan jabatan dan pangkat, memberi nyawa aja pun kita rela memberi untuk rakyat Indonesia," tandas Menteri Pertahanan itu.