Prabowo: Kita Harus Dikoreksi, tapi Kritik yang Benar, Jangan Berdasarkan Dendam

15 Februari 2025 11:14 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto menyapa para anggota Gerindra di HUT Gerindra ke-17 di SICC, Bogor pada Sabtu (15/2). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto menyapa para anggota Gerindra di HUT Gerindra ke-17 di SICC, Bogor pada Sabtu (15/2). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto menyatakan pemerintahannya siap dikritik. Namun, kritik yang disampaikan haruslah bukan berdasarkan dendam.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut berangkat dari posisinya saat ini yang merupakan hasil pemilihan umum (Pemilu). Pemilu ini merupakan sebuah pertandingan, ada yang menang, ada yang kalah.
"Kita anggap pemilu itu pertandingan, kita bersaing, begitu ada menang dan kalah kita harus bersatu, kita harus kerja sama. Bersatu tidak berarti semua masuk pemerintahan, tidak. kalau perlu iya. Kalau perlu, kalo tidak juga enggak apa-apa. Dalam arti mereka yang tidak masuk pemerintah kita tetap anggap patriot Bangsa Indonesia," kata Prabowo di HUT ke-17 Gerindra yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, pada Sabtu (15/2).
"Mungkin mereka di luar berarti membantu kita, akan koreksi kita, memperbaiki kita, mengawasi kita. Kita harus mau diawasi, dikoreksi, dikritik, tapi kritiknya yang benar. Jangan kritik berdasarkan dendam. betul?" sambungnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Prabowo, Allah tidak akan merestui orang yang punya dendam hati. Hal itu ia dengar saat Salat Jumat. Khotib menyampaikan hal tersebut.
"Gus Ipul (Sekjen PBNU) bener? ini NU loh," ucap dia.