Prabowo: Kita Tak Ingin Rakyat Kita Terima UMR, UMR, UMR....

24 November 2023 11:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo beri keterangan kepada wartawan usai jenguk Luhut di Singapura. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo beri keterangan kepada wartawan usai jenguk Luhut di Singapura. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 02 bercerita soal pengalamannya bertemu dengan Duta Besar Jepang di Indonesia beberapa waktu lalu. Ia menyinggung soal ekspor impor.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan dalam Dialog Terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat (24/11).
"Mungkin beberapa hari yang lalu saudara dengar saya bicara dengan Dubes Jepang, dia tanya kepada saya dalam suatu forum. Dia tanya, bapak bicara Indonesia menghormati perdagangan bebas, tapi ternyata menghalangi ekspor bahan bahan tertentu," jelas Prabowo.
"Saya mengerti maksud dia. Saya tidak mau mengizinkan sumber alam kita kekayaan kita dijual murah kepada bangsa lain. Kita tidak mau," tegasnya.
Capres Prabowo Subianto memberikan sambutan pada dialog publik PP Muhammadiyah yang hadiri oleh Prabowo Subianto di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat (24/11/2023). Foto: Youtube/tvMu Channel
Ketua Umum Gerindra itu menyebut, Indonesia ingin kerja sama dua negara yang lebih adil. Tidak hanya menguntungkan pihak Jepang saja.
"Kita mau pabrik itu dibuat di Indonesia. Karena rakyat kita butuh pekerjaan, anak anak muda kita ingin masa depan yang baik. Saya jelaskan ke beliau, kita setuju perdagangan bebas tapi kita ingin yang adil," urai dia.
ADVERTISEMENT
"Dan kita mau kalau main sepak bola lapangannya datar dong, jangan main sepakbola datar pihak sono lebih tinggi dari goal kita, lebih gampang ke sini," sambungnya.
Capres Prabowo Subianto memberikan sambutan pada dialog publik PP Muhammadiyah yang hadiri oleh Prabowo Subianto di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat (24/11/2023). Foto: Youtube/tvMu Channel
Selanjutnya, ia menegaskan tak ingin pekerja hanya mendapat upah minimum regional (UMR). Jumlahnya terbatas, dan ada ketimpangan antardaerah.
"Kita ingin seperti kamu, kita ingin rakyat kita sejahtera, kita tidak ingin rakyat kita terima UMR UMR UMR. Kita mau rakyat kita terima penghasil yang cukup," tutur dia.
Terakhir, ia menyinggung soal pengalamannya bertemu dengan tukang becak berusia 70 tahun di suatu daerah. Katanya, ia sampai mau nangis.
"Saya lihat masih ada 70 tahun naik becak. Saya mau nangis, tidak boleh di negara merdeka, 70 tahun narik becak. Tidak boleh. Saya sebagai mantan jenderal, malu, malu, malu," katanya.
ADVERTISEMENT
"Kita mau seperti Jepang tapi kita tidak mau jual kekayaan kita gelondongan, kita ingin olah kekayaan kita," tutup Prabowo.