Prabowo: Korupsi Terlalu Banyak, Seolah-olah Diterima Jadi Kondisi Sehari-hari

3 November 2024 18:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat menghadiri deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (2/11/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat menghadiri deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (2/11/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden Prabowo Subianto mengaku perilaku korupsi masih merajalela di instansi pemerintahan Indonesia. Perilaku korupsi ini bahkan dinormalisasi dalam kehidupan sehari.
ADVERTISEMENT
"Kita harus mengerti di tengah kekayaan (sumber daya alam dan manusia). Kita masih banyak kebocoran-kebocoran. Kita harus akui bahwa korupsi masih terlalu banyak dan seolah-olah diterima menjadi kondisi sehari-hari," katanya saat memberikan sambutan bertemu Cakada KIM Plus Bali di sebuah restoran di Kota Denpasar, Minggu
Prabowo mengaku sering menemui orang pesimistis bisa memberantas korupsi. Menurutnya, rasa pesimistis ini harus dilawan untuk kemajuan Indonesia lebih baik.
"Kalau kita ingin memperbaiki, kita bilang harus kurangi korupsi, malah ada yang mengatakan, udahlah tidak mungkin karena sudah terlalu parah. Ini yang harus kita lawan sikap menyerah, sikap kalah terhadap ketidakbaikan," katanya.
Presiden Prabowo Subianto saat mengunjungi cakada Kim Plus di sebuah restoran di Kota Denpasar, Bali, Minggu (3/11/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Selain itu, menurutnya, pemerintah harus tegas mengambil keputusan agar hasil kekayaan sumber daya alam dan manusia di Indonesia dinikmati secara bersama-sama. Dia berjanji sebagai presiden terpilih bakal memberantas korupsi.
ADVERTISEMENT
"Kita harus mengakui kita harus lebih pandai, lebih baik, lebih tegas, mungkin lebih keras, untuk mengelola kekayaan-kekayaan tersebut. Belum sepenuhnya rakyat menikmati hasil bangsanya merdeka," katanya.
Dia berjanji sebagai presiden terpilih bakal memberantas korupsi. "Karena itu saya bersama saudara-saudara kita maju, kita ingin mendapat mandat dari rakyat, karena kita ingin berbuat perbaikan-perbaikan, tujuannya itu kita meluruskan yang tidak lurus, kita ingin memperbaiki yang tidak baik," sambungnya.