Prabowo Kritik Profesor Nyinyir Program MBG: Biar Belajar ke Ustaz Adi Hidayat

23 April 2025 14:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan bersama Presiden Prabowo di acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (23/4/2025). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan bersama Presiden Prabowo di acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (23/4/2025). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto melontarkan kritik terhadap sejumlah pihak yang meragukan program Makan Bergizi (MBG), terutama dari kalangan akademisi. Ia menyayangkan sikap sinis dari kalangan terpelajar ini.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan dalam pidatonya saat meluncurkan Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4).
“Kita memberi program makan bergizi. Ada yang menentang, ada yang nyinyir. Dan yang nyinyir, kagetnya itu ada yang profesor nyinyir. Tapi tidak apa-apalah, biar nanti profesor belajar dari Ustaz Adi Hidayat. Jangan-jangan dia profesornya di ruangan, tidak tahu belajarnya apa, tapi di ruangan. Kita mau yakinkan tidak ada anak Indonesia yang lapar,” ujar Prabowo.
Sejumlah pelajar menunjukkan makanan dan minuman program Makan Bergizi Gratis yang diterima di SMP Negeri 13 Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/3/2025). Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTO
Prabowo menegaskan, program makan bergizi bertujuan untuk memastikan setiap anak Indonesia tumbuh dengan sehat dan kuat.
“Kita mau yakinkan tidak ada anak Indonesia yang tidak tumbuh badannya karena kurang gizi. Yang jumlahnya itu cukup banyak. 25 persen dari 4 anak Indonesia, 1 kurang gizi,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyinggung kondisi negara-negara lain yang meskipun memiliki keterbatasan lahan, tetap berhasil menjaga kesehatan rakyatnya.
“Yang 3 mungkin pas-pasan. Saya kalau keliling, saya lihat di timur tengah, gurun pasir, desert, tidak bisa ditanam. Tapi rakyatnya, anak-anaknya tinggi besar," katanya.
"Pemimpin-pemimpinnya mikirkan, lahan yang sulit mereka jaga, sumber air yang sulit mereka jaga. Kita harus menghilangkan kelaparan dari bumi Indonesia. Ada yang mengatakan, oh yang penting ibu hamil yang dikasih makan,” sambung Prabowo.
Presiden Prabowo Subianto tinjau program MBG di SDN Kedung Jaya 1 Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Senin (10/2/2025). Foto: Cahyo/Biro Pers Sekretariat Presiden
Prabowo pun mengkritik pakar-pakar yang menurutnya kurang memahami secara utuh substansi program MBG.
“Ini pakar-pakar ini tidak belajar, tidak baca. Program MBG itu mulai dari ibu hamil mungkin satu-satunya negara di dunia. Di mana ada program ibu hamil, tiap hari makan diantar ke rumahnya,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, program ini sekaligus mendorong perputaran ekonomi desa secara signifikan.
“Yang tadinya hanya 1 miliar beredar di desa menjadi 6 miliar satu desa. Kenapa? Karena tiap hari untuk memberi makan anak-anak, Badan Gizi Nasional butuh beli telur, beli ayam, beli ikan, beli sayur, beli tomat, beli wortel, beli timun. Ini ekonomi desa, ekonomi kecamatan hidup,” pungkasnya.