Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Prabowo Kunjungi Pesantren di Sukabumi: Mohon Doa kepada Kiai
7 Oktober 2018 20:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Calon Presiden nomer urut 2, Prabowo Subianto, mengunjungi Pondok Pesantren Al-Quran KH Abdullah Syafi'ie (As-Syafi'iyah) Pulo Air Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (7/10).
ADVERTISEMENT
Prabowo yang hadir mengenakan kemeja safari coklat dan berpeci hitam itu langsung disambut hangat oleh ribuan santri dan masyarakat sekitar. Saat berjalan menuju Padepokan Ponpes, tak sedikit para santri dan masyarakat berbondong-bondong untuk bersalaman dan berfoto bersama dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu.
"Terima kasih banyak atas sambutan yang diberikan kepada saya dan rombongan. Tujuan saya ke sini itu untuk sowan dan silaturahmi dengan para kiai, ulama dan tokoh-tokoh agama. Karena kegiatan sowan dan silaturahmi ini sudah saya lakukan ketika saya masih aktif di TNI," kata Prabowo dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Minggu (7/10).
Dalam pidatonya, mantan Danjen Kopassus itu mengatakan kunjungannya ke pesantren juga untuk meminta doa restu kepada para kiai dan ulama agar perjalanannya dalam Pilpres 2019 bisa berhasil.
ADVERTISEMENT
Tradisi meminta doa restu kepada kiai dan ulama itu, kata Prabowo , juga kerap ia lakukan saat ia masih aktif berdinas di TNI agar diberi kemenangan sebelum berangkat tugas ke medan perang.
"Begitu juga sekarang, saya memohon doa dari para kiai dan ulama agar dimudahkan langkah saya oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa untuk berjuang dan berbakti kepada bangsa dan negara. Saat ini saya telah mewakafkan jiwa dan raga saya dan seluruh kemampuan yang saya miliki untuk membangun kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo.
Ketum Gerindra itu juga menyinggung tentang pengelolaan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia di hadapan para santri. Menurutnya, pemerintah saat ini tidak mengelola kekayaan sumber daya alam dengan baik. Sehingga, kesejahteraan rakyat Indonesia masih jauh dari apa yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa.
ADVERTISEMENT
"Sumber daya alam kita sangat kaya tetapi rakyat kita masih ada yang kelaparan, pemuda kita masih banyak yang pengangguran, ibu-ibu kita masih teriak karena harga kebutuhan pokok yang mahal, kekayaan kita dibawa lari ke luar negeri, kekayaan itu tidak tumbuh di dalam negeri. Ini harus kita hentikan," tegasnya.
Untuk itu, ia mengajak kepada seluruh kiai, ulama, dan para santri untuk ikut berpartisipasi dan berjuang bersama mengawal cita-cita pendiri bangsa untuk menciptakan kesejahteraan dan keadilan demi kemakmuran rakyat Indonesia.
"Kita harus peduli terhadap kondisi bangsa kita saat ini, karena dengan kepedulian itu kita bisa menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi kemakmuran rakyat Indonesia. Dengan begitu, peningkatan ekonomi umat, peningkatan kesejahteraan rakyat bisa tercipta sesuai dengan UUD 1945," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Usai memberi sambutan, mantan Pangkostrad itu dikalungkan kain sorban berwarna putih oleh KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi'ie. KH Abdul Rasyid pun berdoa agar apa yang diperjuangkan oleh Prabowo dan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019 bisa berhasil dan mengembalikan kejayaan bangsa Indonesia.