Prabowo Minta Maaf di Aceh: Kalau Sudah Kalah, Bokek, Siapa yang Mau Dukung?

26 Desember 2023 11:55 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyonomenghadiri acara silaturahmi ulama dan tokoh masyarakat Aceh sekaligus memperingati 19 tahun Tsunami Aceh di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Aceh, Selasa (26/12/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyonomenghadiri acara silaturahmi ulama dan tokoh masyarakat Aceh sekaligus memperingati 19 tahun Tsunami Aceh di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Aceh, Selasa (26/12/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan sekaligus capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menghadiri pertemuan ulama dan tokoh sekaligus peringatan 19 tahun tsunami Aceh di Hotel Hermes, Banda Aceh, Selasa (26/12) bersama Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam acara itu, Prabowo sempat meminta maaf kepada masyarakat Aceh yang pada Pilpres 2019 lalu mendukungnya.
ADVERTISEMENT
"Yang membuat saya selalu emosional saat datang ke Aceh, yang puncaknya waktu pilpres yang lalu. Di sini saya satu [daerah] yang saya mendapatkan dukungan yang besar, di Aceh ini. Saya minta maaf bahwa saya sudah kalah, dan saya belum ke Aceh [setelah kalah di Pilpres 2019]," kata Prabowo dalam sambutannya, Selasa (26/12).
Prabowo menjelaskan, menjadi pimpinan parpol dan kandidat yang kalah dalam Pilpres 2019, sangat berat. Sebab biaya politik yang dikeluarkan sangat besar, apalagi jika kalah.
"Menjadi pimpinan partai politik di Indonesia sangat berat, apalagi kalau tidak dalam posisi berkuasa, biayanya luar biasa, apalagi kalau kalah. Kalau sudah kalah, ya kalah sekalah-kalahnya, alias kalau bahasa orang Jakarta, bokek. Siapa yang mau dukung pihak yang kalah?" tutur Prabowo.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyonomenghadiri acara silaturahmi ulama dan tokoh masyarakat Aceh sekaligus memperingati 19 tahun Tsunami Aceh di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Aceh, Selasa (26/12/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
Karena itulah, Prabowo masih belum sempat berkunjung ke Aceh untuk bertemu para pendukungnya. Sebab ia bertekad untuk datang setelah mampu memberikan balas budi kepada para pendukungnya di Pilpres 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
"Tapi selalu dalam hati saya, saya selalu berpikir bagaimana saya bisa balas budi pada rakyat Aceh. Itu pemikiran saya," tegas Prabowo.
Setelah menjadi Menteri Pertahanan, Prabowo mengaku ia sudah merencanakan sejumlah program di Aceh. Ia juga mendorong para kadernya di DPR untuk bisa membantu masyarakat Aceh, misalnya dalam masalah pertanahan.
"Dan sebetulnya saya sudah menyiapkan anggaran, saya sudah merencanakan membuat politeknik unggulan di Aceh. Tadinya saya ingin groundbreaking-nya sekarang-sekarang ini tapi masih butuh proses. Tapi itulah sebagai seorang pimpinan, kita merasa kalau datang tanpa membawa suatu ucapan nyata sebagai balas budi, rasanya malu. Jadi saya minta maaf," ungkap Prabowo.
"Saya ingin datang dengan memberi sesuatu sebagai ungkapan balas budi saya pada rakyat Aceh, itu yang saya ingin lakukan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Aceh merupakan lumbung suara bagi Prabowo, baik pada Pilpres 2014 maupun 2019 lalu. Di Pilpres 2014, Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Radjasa mendapatkan 1,089 juta suara dan Jokowi-Jusuf Kalla 913 ribu; sedangkan di Pilpres 2019, Prabowo-Sandiaga Uno mengantongi suara 2,4 juta di Aceh, sedangkan Jokowi-Ma'ruf Amin 404 ribu.
Namun secara nasional, baik di Pilpres 2014 maupun Pilpres 2019, Prabowo masih kalah dari Jokowi. Setelah kalah di Pilpres 2019, Prabowo memutuskan untuk merapat ke pemerintah dan menjadi Menteri Pertahanan, sebelum menjajal lagi peruntungan di Pilpres 2024 bersama putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.