Prabowo Minta PTDI Jadi Tombak Perkembangan Industri Dirgantara Indonesia

27 September 2024 21:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karo Humas Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha saat dijumpai di PTDI, Bandung, Jumat (27/9). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karo Humas Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha saat dijumpai di PTDI, Bandung, Jumat (27/9). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden terpilih Prabowo Subianto menitipkan permintaan khusus kepada PT Dirgantara Indonesia agar menjadi tombak utama dalam mengembangkan industri aviasi dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Permintaan ini termuat dalam pesan yang disampaikan melalui Karo Humas Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha dalam acara Media Gathering di kantor PTDI Bandung, pada Jumat (27/9).
"Kita akan lebih maju lagi dalam industri pertahanan dalam negeri. Dalam hal ini industri Dirgantara. Kita, yang saya sampaikan tadi, dalam penyampaian amanat kami bahwa kontrak-kontrak, kemudian kegiatan offset, maupun transfer of technology ini semakin banyak. Tentunya platform utamanya adalah BUMN Pertahanan. Untuk bidang dirgantara adalah PT Dirgantara Indonesia," sebut Edwin kepada wartawan.
Lebih lanjut, Edwin menjelaskan salah satu bentuk dukungan Kementerian Pertahanan saat ini adalah pemesanan 6 unit pesawat ke PTDI.
"Jadi kita komitmen untuk memberdayakan, untuk memajukan kemajuan industri pertahanan dalam negeri. Termasuk di dalamnya PT Dirgantara Indonesia," sambungnya.
Dirut PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan saat dijumpai di hanggar PTDI, Bandung, Jumat (27/9). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Dirut PTDI, Gita Amperiawan, mengatakan pihaknya tengah mengupayakan hal tersebut. Salah satunya, saat ini PTDI tengah mengembangkan modifikasi untuk produk buatan sepenuhnya dalam negeri, yakni pesawat N219. Modifikasi yang dimaksud adalah menambah kemampuan amfibi pesawat tersebut.
ADVERTISEMENT
Modifikasi ini disebut Gita dalam tahap pengembangan dan akan disertifikasi di akhir tahun 2026.
"Nah yang tadi yang disebutkan oleh Pak Batara, 2026 akhir atau awal 2027, Insyaallah kita akan menyelesaikan untuk amfibinya, tapi itu hanya amandemen isi. Namun sebelum ke amfibi, kita harus masuk fase ke apa yang disebut dengan basic aircraft amphibious. Belum ditambah dipasangi float di bawah, tapi performanya dia itu sudah basic aircraft amphibious," ujar Gita.
Modifikasi itu dinilai dapat meningkatkan konektivitas antar pulau di Indonesia melalui jalur udara.