Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Prabowo Pakai Kain Tenun Bentenan di Perayaan Natal Nasional, Apa Maknanya?
28 Desember 2024 20:42 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Suasana khidmat terasa di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (28/12), ketika Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melangkah memasuki acara puncak peringatan Natal Nasional 2024.
ADVERTISEMENT
Sambutan hangat tak hanya datang dari para undangan, tetapi juga melalui sebuah simbol tradisi: selendang berwarna biru bernama Kain Tenun Bentenan, yang diserahkan langsung oleh Ketua Presidium KWI, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, osc. Kain tersebut disematkan di pundak Prabowo.
Namun, apa sebenarnya makna di balik Kain Bentenan ini?
Kain Bentenan bukan sekadar kain. Ia adalah bagian dari identitas budaya Minahasa, Sulawesi Utara, yang menyimpan cerita panjang sejak ratusan tahun silam. Nama “Bentenan” diambil dari sebuah pelabuhan utama di wilayah tersebut, tempat kain ini dulunya diperdagangkan.
Lebih dari sekadar penutup tubuh, Kain Bentenan memiliki fungsi spiritual dan adat. Dalam budaya Minahasa, kain ini menemani berbagai momen penting kehidupan. Dari menyelimuti bayi yang baru lahir, menjadi bagian dalam prosesi pernikahan, hingga memberikan penghormatan terakhir dalam upacara kedukaan. Bahkan, Kain Bentenan turut hadir dalam ritual adat seperti pembangunan rumah dan penentuan masa tanam.
ADVERTISEMENT
Kain Bentenan diproduksi menggunakan pewarna alami dari tumbuhan lokal seperti pohon Taun, Lelenu, Sangket, dan Semak Lenu. Kain khas Minahasa itu juga memiliki ragam motif yang kaya, di antaranya Tonilama, Kokera, Pinatikan, Sinoi, Tinontom Mata, Tinompak Kuda, dan Kaiwu Patola.
Setelah sempat menghilang selama lebih dari dua abad, kain ini kini kembali diproduksi secara komersial sebagai bagian dari upaya pelestarian wastra nusantara.
Berdasarkan keterangan yang diterima kumparan, pemberian Kain Bentenan ini merupakan apresiasi kepada Kota Manado yang sebelumnya direncanakan menjadi tuan rumah Perayaan Natal Nasional 2024. Meski acara dipindahkan ke Jakarta, penghargaan tetap mencerminkan penghormatan terhadap semangat dan kontribusi masyarakat Sulawesi Utara.
Selain itu, penghargaan tersebut juga memiliki makna khusus terkait hubungan historis keluarga Presiden Prabowo yang ibunya berasal dari Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
Saat Kain Bentenan disematkan kepada Presiden Prabowo, momen itu menjadi lebih dari sekadar seremoni. Ia adalah penghubung antara masa lalu dan masa kini, antara tradisi dan modernitas. Kain biru tersebut tidak hanya menutupi bahu sang presiden, tetapi juga membawa pesan persatuan dan penghargaan terhadap keberagaman budaya Indonesia.