Prabowo Pastikan Indonesia Mengerti dan Hormati Alasan Pembentukan AUKUS

23 November 2021 11:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Forum Dialog The 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021, Sabtu (20/11). Foto: Twitter/ISS Manama
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Forum Dialog The 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021, Sabtu (20/11). Foto: Twitter/ISS Manama
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memastikan, Indonesia mengerti alasan di balik pembentukan AUKUS.
ADVERTISEMENT
AUKUS merupakan kerja sama pertahanan yang dibentuk oleh tiga negara Barat, yaitu Inggris, Amerika Serikat, dan Australia. Dengan adanya AUKUS, Australia diberi izin untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir. Pakta pertahanan tersebut dirancang untuk melawan pengaruh China di Indo-Pasifik.
Pernyataan Prabowo soal AUKUS disampaikan saat menghadiri International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021 di Manama, Bahrain. Prabowo berada di negara Timur Tengah tersebut pada akhir pekan lalu.
Infografik Aliansi AUKUS di Indo-Pasifik. Foto: kumparan
"Secara resmi posisi kami, tentu saja Asia Tenggara harus tetap bebas nuklir, dan tentu saja ketakutan di antara negara Asia Tenggara itu bisa memicu perlombaan senjata," kata Prabowo seperti dikutip dari Reuters.
"Tapi seperti yang ditekankan setiap negara akan melindungi kepentingan nasionalnya. Jika mereka merasa terancam mereka akan melakukan apa pun untuk melindungi diri," papar Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Dan inilah yang saya maksud kita mengerti dan menghormati mereka," lanjut Prabowo.
Pada akhir Oktober lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kekhawatiran soal pembentukan AUKUS dan pengembangan kapal selam nuklir Negeri Kanguru.
Pernyataan Jokowi disampaikan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia.
"Yang disampaikan Presiden adalah kekhawatiran Indonesia atas pembentukan AUKUS dan pengembangan kapal selam nuklir Australia yang dapat memantik semakin tingginya rivalitas di kawasan,” ujar Menlu Retno yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut.