Prabowo: Pemerintahan Itu Matematik, Niat Baik, Rumus Benar, Capai Sasaran

5 Mei 2025 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (22/1/2025). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (22/1/2025). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto memimpin sidang kabinet paripurna yang dilaksanakan pada Senin (5/5) di Istana Kepresidenan Jakarta. Dalam paparannya, Prabowo sempat menyinggung soal program andalannya sejak masa kampanye yakni Makan Bergizi Gratis (MBG).
ADVERTISEMENT
Prabowo memandang masih banyak pihak yang pesimis akan program tersebut. Tapi menurutnya, MBG itu hingga saat ini bisa berjalan karena kebijakan pemerintah yang diambil itu tepat.
“Jadi makan bergizi terus digelar, yang banyak orang mengira, banyak yang tidak mengira, banyak yang nyinyir, banyak yang mengatakan impossible,” ujar Prabowo.
“Dan itulah kita buktikan dengan niat baik, dengan tekad, dengan menggunakan rumus-rumus yang benar. Pemerintahan itu matematik, kalau niat baik, rumus benar, pelaksanaannya bertekad yang baik, insyaallah akan mencapai sasaran,” lanjutnya.
Presiden Prabowo Subianto tinjau program MBG di SDN Kedung Jaya 1 Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Senin (10/2/2025). Foto: Cahyo/Biro Pers Sekretariat Presiden
Untuk itu, apabila niatnya tidak baik, kata Prabowo, niatnya untuk memperkaya diri sendiri, atau kelompoknya, maka hasilnya pun bisa dinilai.
Lebih lanjut, eks Menhan itu juga mengakui bahwa pelaksanaan MBG masih ada kekurangan. Salah satunya adalah keracunan MBG.
ADVERTISEMENT
Namun, Prabowo mengatakan, tak melulu yang keracunan itu bisa berasal dari makanannya saja. Kata dia, bisa saja dari cara saat proses makan.
“Makan bergizi berjalan, apakah ada kekurangan? Ada. Dan kekurangannya juga karena adat istiadat, budaya kita juga, saya masuk satu ruangan anak anak 30 orang yang 20 mau pakai sendok, yang 10 enggak mau pakai sendok,” tuturnya.
“Ya tidak salah dia, dia terbiasa makan tidak pakai sendok, tapi kita mendidik dia, tapi kita mendidik dia, mengajarkan dia cuci tangan, jadi bisa saja yang keracunan adalah hal-hal seperti itu,” tutup Prabowo.