Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Prabowo: Pemimpin Harus Berani Beri Contoh Meskipun Tak Populer
5 Februari 2025 22:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Presiden Prabowo Subianto menghadiri Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkb1qv6w2n2a3v8rarv3kkrq.jpg)
ADVERTISEMENT
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa seorang pemimpin harus berani memberikan contoh, meskipun dirinya tidak populer.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Prabowo dalam acara puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (4/2) malam.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengenang kepemimpinan Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang menurutnya patut menjadi teladan dalam menjaga moderasi dan perdamaian di Indonesia.
"Tadi, ada foto, dikeluarkan oleh staf saya, pinter juga dia, foto saya dengan Gus Dur. Salah satu kepemimpinan Gus Dur yang patut kita teladani adalah komitmen beliau untuk mewakili Islam dalam moderasi, dalam kesejukan, dalam perdamaian. Saya kira ada suatu hal yang unik di zaman Gus Dur, kalau ada kaum minoritas yang diancam, justru NU lah yang tampil menjaga," ujar Prabowo.
Ia juga mencontohkan langkahnya saat menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, di mana ia memerintahkan kadernya untuk melindungi gereja dan vihara yang terancam aksi teror.
ADVERTISEMENT
Prabowo menekankan bahwa keberanian dalam memimpin sangat diperlukan, terutama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi dan penyimpangan.
"Artinya, pemimpin harus berani memberi contoh walaupun mungkin tidak populer. Waktu itu Gus Dur belum populer, tapi beliau berani. Sekarang pun kita harus berani. Saya ajak semua rekan-rekan saya, kita harus berani, berani mengoreksi diri, berani membangun suatu pemerintahan ke depan, pemerintahan yang bebas dari penyelewengan dan korupsi, itu tekad kami," tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa dalam 100 hari pertama pemerintahannya, ia tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang tidak sejalan dengan visi pemerintahan bersih.
"100 hari pertama, ya, saya sudah beri peringatan berkali-kali. Sekarang, siapa yang bandel, siapa yang dablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat, pemerintahan yang bersih, saya akan tindak," tandasnya.
ADVERTISEMENT