Prabowo: Pemimpin Jangan Kriminalisasi yang Ingin Kejar Keberhasilan Bangsa

15 Agustus 2023 21:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bacapres Prabowo Subianto meresmikan Rumah Pemenangan Prabowo Presiden 2024 di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Selasa (15/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bacapres Prabowo Subianto meresmikan Rumah Pemenangan Prabowo Presiden 2024 di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Selasa (15/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi pembicara di acara Seminar Ekonomi Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (15/8). Dalam pidatonya, Prabowo menyebut ada budaya birokrasi yang harus diubah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Budaya birokrasi kita, harus kita koreksi diri kita sendiri. Birokrat-birokrat kita sering menganut kalau bisa dibikin susah kenapa dibikin gampang. Lebih baik negara hancur daripada melanggar prosedur. Padahal prosedur itu adalah alat untuk membangun negara," kata Prabowo dalam pidatonya.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan jajaran elite partai lainnya tiba di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (15/8). Foto: Zamachsyari/kumparan
Menurut Prabowo, di titik inilah Indonesia harus mengubah pendekatannya menjadi pendekatan yang berorientasi pada hasil. Untuk itu ia meminta para pemimpin politik di Indonesia tak mengkriminalisasi orang-orang yang ingin mengejar keberhasilan bangsa.
"Dan saya kira pemimpin-pemimpin politik harus punya will, kehendak, untuk tidak mengkriminalisasi para pelaku, para pimpinan eksekutif di lapangan yang ingin mengejar keberhasilan untuk bangsa dan rakyat Indonesia," lanjutnya.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan jajaran elite partai lainnya tiba di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (15/8). Foto: Zamachsyari/kumparan
Prabowo melanjutkan, berdasarkan paparan Menteri Amran Sulaiman di kesempatan yang sama, Indonesia punya sekitar 24 juta lahan rawa yang tak termanfaatkan. Lahan itu bisa diubah menjadi lumbung padi Indonesia, bahkan dunia.
ADVERTISEMENT
"Dengan 11 juta hektare kita tidak saja bisa swasembada pangan tapi juga energi, dan kita bisa punya energi terbarukan karena ini akan terus menerus bisa kita produksi dan bisa kita kurangi pencemaran lingkungan dari ini dari tanaman, ini bio-fuel," tutup Prabowo.