Prabowo Puji Sri Mulyani Cermat Susun APBN: Saya Tuntut Penghematan & Efisiensi

22 Januari 2025 16:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan TA 2025 di Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan TA 2025 di Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto memuji Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam sidang kabinet paripurna yang digelar di Istana Kepresidenan, Rabu (22/1).
ADVERTISEMENT
Prabowo menilai baik kinerja Srimul dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Saya menyampaikan apresiasi kepada Menteri Keuangan dengan semua timnya yang telah menyusun APBN dengan baik dengan cermat, bekerja keras, karena saya terus menerus monitor. Saya terus menerus menuntut penghematan, efisiensi,” kata Prabowo.
Presiden Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) usai menyampaikan keterangan pers terkait kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (31/12/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Meski begitu, Ketum Partai Gerindra itu tetap menuntut Sri Mulyani agar berani memangkas anggaran yang tidak diperlukan. Menurutnya, alokasi anggaran negara itu harus bisa mencakup dua hal yakni menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas.
“Produktivitas ini harus bisa diukur dengan kuantifikasi, berapa devisa yang dihasilkan, berapa devisa yang dihemat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan APBN juga harus sesuai dengan tujuan pemerintahannya yakni swasembada pangan dan energi.
ADVERTISEMENT
“Kita harus mampu memberi makan kepada seluruh rakyat Indonesia, tidak lagi impor,” tuturnya.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menggelar sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
Target swasembada tersebut, Prabowo mengungkapkan bisa diraih lebih cepat dari sasaran. Ia menyatakan, dari laporan menteri-menterinya itu, pada 2025 Indonesia tak akan melakukan impor beras, jagung, hingga garam.
“Artinya target yang saya berikan kepada kabinet bahwa Indonesia kita harus swasembada pangan dalam waktu empat tahun alhamdulillah target itu bisa kita capai akhir 2025 paling lambat awal 2026,” papar Prabowo.